HALBAR, OT - Otoritas tim penanganan pengungsi erupsi gunung Ibu, di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, terus melakukan evaluasi terhadap skema penanganan di lapangan baik melalui data maupun distribusi logistik.
Dalam rapat evaluasi tim penanganan pengungsi erupsi gunungapi Ibu yang dihadiri unsur Forkopimda itu, menghadirkan Direktur Logistik dan Peralatan BNPB RI, Nadhirah Seha Nur.
Kepada sejumlah wartawan termasuk indotimur.com Direktur Logistik dan Peralatan, Nadhirah Seha Nur mengatakan, rapat evaluasi yang dilakukan itu membahas seluruh aspek penanganan pengungsi erupsi gunung Ibu.
Kata Nadhirah, rapat tersebut membahas skema penanganan mulai dari data, proses evakuasi, jumlah pengungsi, pelayanan kesehatan, infrastruktur, pemulihan, serta logistik, termasuk kebersihan di kamp pengungsian.
Terkait informasi adanya warga pengungsi yang mengeluhkan sistem distribusi logostik tidak merata dan memicu reaksi kecembuaran antar warga pengungsi. Nadhirah mengatakan, pihaknya telah mendengar perkembangan tersebut bahkan telah menindaklanjuti atau langsung ditangani.
"Kemarin saya sudah mendengar begitu dan saya sudah sampaikan ke pak Komandan, itu sudah kita memenuhi kebutuhan logistik mereka," ungkapnya
Lebih lanjut dalam penanganan makanan, Nadhirah menyatakan, ada dua sumber yang disiapkan oleh tim dari TNI-AD dan dari TAGANA.
"Awalnya hanya dua kali kemudian mereka juga protes ada terlambat nah setelah kita turun di lapangan mendengar, kita instruksikan kebutuhan makanan tiga kali sudah terpenuhi dan Alhamdulillah harus ada percepatan supaya tidak terlambat makan," ucapnya.
Sementara menyangkut bantuan, dia menjelaskan, seluruh distribusi logistik harus dilaporkan ke bidang logistik dalam hal ini dikoordinasikan ke BPBD Kabupaten Halmahera Barat.
Nadhirah juga menambahkan, perkembangan data saat ini, melalui Badan Geologi, aktifitas gunungapi Ibu telah mengalami penurunan. Meski begitu, dia menghimbau warga untuk tidak buru-buru kembali ke rumah.
"Karena dihawatirkan sewaktu-waktu terjadi erupsi lagi, ini membahayakan mereka jadi tetap saja seperti itu (di kamp pengungsian) agar ada ketenangan buat masyarakat," ucapnya
Berdasarkan data dari BPBD setempat, jumlah pengungsi terus bertambah. per, Sabtu (25/5/2024) hari ini, jumlah penguangai tercatat sudah mencapai 1.888 jiwa.
Sementara penanganan yang dilakukan tim terpadu berupa bantuan makanan dan kebutuhan lainnya.
Selain makanan, tim gabungan juga memberikan bantuan berupa tenda, penerangan, selimut, matras, kasur lipat serta bantuan lainnya yang dibutuhkan para pengungsi.
(deko)