DARUBA, OT - Aksi penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Pulau Morotai digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Pasifik (Unipas) Morotai.
Aksi BEM Unipas yang digelar pada Senin (12/9/2022) melibatkan lima Fakultas dan 11 Proggram Studi (Prodi) yang ada di Unipas Morotai.
Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Morotai menjadi sasaran para pengunjuk rasa.
Selama kurang lebih satu setengah jam berorasi, masa aksi tidak mendapati seorangpun anggota DPRD Morotai.
Kepada indotimur.com, koordinator aksi BEM Unipas Morotai Kasim Bunga, mengaku kecewa dengan DPRD Morotai yang tidak berkantor saat aksi digelar
“Kami sangat sesalkan sikap anggota DPRD Morotai, yang tidak berkantor saat aksi yang digelar. Aksi yang digelar ini bukan di penghujung akhir pekan, tetapi awal pekan tetapi kemudian anggota tidak berkantor, ini kan sudah jelas DPRD Morotai hindari pendemo,” tegas Kasim.
Dia mengaku sasaran utama para pendemo memilih kantor DPRD lantaran sejumlah anggota DPRD di beberapa daerah di Indonesia telah menyatakan sikap penolakan terhadap kebijakan pemerintah pusat, baik secara lembaga maupun fraksi.
“Kita datangi DPRD itu untuk meminta sikap tegas secara lembaga DPRD Morotai atau paling tidak secara fraksi, karena yang kita ikuti bahwa sejumlah DPRD baik itu tingkat pusat dan daerah secara lembaga atau fraksi sudah menyatakan peryataan tegas menolak kenaikan harga BBM, maka kami meminta DPRD Morotai juga bersikap namun faktanya mereka lebih memilih tidak berkantor,” sesalnya.
(hiz)