TERNATE, OT - Sejumlah pedagang hewan kurban di Kota Ternate mengaku tahun ini, omzet mereka turun hingga 60 persen dibanding Idul Adha tahun lalu.
Salah satu pendagang hewan kurban Engky, yang ditemui indotimur.com di kawasan pekuburan China Santiong mengaku ada penurunan penjualan ternak kurban yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan Idul Adha tahun lalu.
Dia bahkan menyebut, penurunan omzet dirasakan jauh sebelum lebaran haji tahun ini, tepatnya sejak Ramadhan lalu.
"Dari sekarang penjualan kambing mungkin turun hingga 60 persen karena orang biasa aqiqah, sunatan dan nikah, sebelum puasa sudah tidak boleh mengadakan kegiatan keramaian," ujar Engky.
Kata dia, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya penjualan hewan kurban tiga hari sebelum lebaran bisa mencapai 10 hingga 20 ekor, sementara kondisi pandemi seperti ini untuk mendekati jumlah 10 ekor saja sangatlah sulit karena minat pembeli menurun.
Untuk harga jual hewan kurban berupa kambing standarnya Rp 2 juta sampai Rp 3 juta per ekor atau dilihat dari ukuran hewan kurban.
Sementara pedagang hewan kurban lainnya, Lukman yang ditemui di Kelurahan Soa Kecamatan Ternate Utara, mengatakan bisnisnya juga terganggu oleh pandemi Covid-19.
Ia menyatakan, biasanya satu bulan jelang Idul Adha, ia menerima pesanan 50 ekor kambing. Namun, saat ini dirinya baru menerima pesanan 10 ekor kambing.
Kendati demikian, Lukman tidak ingin mengecewakan langganan lamanya. "Kita tetap siapkan stok, karena langganan lama kadang-kadang 2 atau 3 hari menjelang hari lebaran pasti menghubungi saya. Kita sudah siapkan stok," tukasnya.(ier)