SOFIFI, OT- Kepala Dinas Pangan Provinsi Maluku Utara (Malut), Saiful Turuy mengatakan, kenaikan harga Barito dua kali lipat yang terjadi di pasar bahari berkesan Kota Ternate, merupakan hal yang masih wajar.
Menurutnya, kenaikan harga menjelang ramadhan hal yang masih dibatas kewajaran. Sebab, dengan kenaikan harga seperti saat ini petani akan diuntungkan.
"Jika harga tomat hanya 3 ribu dipastikan petani akan rugi, karena biaya produksi dan harga hasil penjualan tidak seimbang, sementara konsumen akan diuntungkan,"ujar Saiful kepada Indotimur.com, Minggu (15/4/2018).
Lanjut dia, harga barito yang terjadi kenaikan di pasar Kota Ternate adalah harga masih dianggap sangat normal, artinya harga dijual oleh petani dan harga yang diterima konsumen sesuai dengan biaya produksi dan harga dijual petani.
"Kita berharap produksi barito di awal bulan Mei bisa menjaga stabilitas harga barito, dengan alasan saat ini hampir 300 hektar tanaman cabe dan bawang merah sudah siap dipanen pada awal Mei hingga Juli 2018. Tersebar di beberapa Kabupaten termasuk Kota Tidore dan Ternate,"jelasnya.
Dikatakan, semua hasil panen tentunya akan di atur mekanisme dan pasokannya, sehingga harga akan selalu terjaga, ketika sudah disitribusi ke pasaran.
Bahkan ia menambahkan, menjelang ramadhan melalui dinas pangan juga, akan melakukan bazar pangan murah, tersebar dibeberapa titik. "Saat ini tim telah melakukan survei lapangan, untuk dilaksanakan pasar murah,"cetusnya.
Sementara, pantauan indotimur.com di pasar tradisional Bahari Berkesan, kelurahan Gamalama kecamatan Ternate Tengah, harga bawang biasanya Rp 25.000/kg naik menjad Rpi 50.000-Rp 60.000/kg, Rica Rp 25.000/kg naik Rp 45.000/kg sedangkan Tomat yang awalnya hanya Rp 8.000/kg menjadi Rp 15.000 sampai Rp 19.000/kg.(al)