TERNATE, OT - Kelompok Suporter Malut United FC (Superman) di Ternate, mendukung upaya hukum yang ditempuh Sayuri bersaudara (Yakob dan Yance) terhadap sejumlah akun media sosial yang menyerang dengan narasi-narasi penghinaan dan rasisme terhadap kedua pemain Malut United tersebut.
Superman menilai, tindakan sejumlah akun media sosial baik Facebook maupun Instagram terhadap pemain kesayangan rakyat Maluku dan Maluku Utara itu, telah mencederai semangat sportifitas dan fair play yang diagungkan dalam sepakbola.
Sekretaris Jenderal The Superman, Iky MB menyatakan, The Superman memberi dukungan terhadap upaya hukum Yance dan Yakob kepada sejumlah akun media sosial yang melakukan tindakan rasisme terhadap dua pemain Malut United.
Apalagi, penghinaan dan ujaran kebencian tidak hanya dilakukan terhadap Yance dan Yakob tetapi juga kepada keluarga bahkan orang Papua, "ini tidak bisa ditolelir, ini juga akan mengganggu psikologi keluarga Yakob dan Yance, sehingga The Superman akan mengawal laporan ini hingga tuntas," tegasnya.
Superman juga meminta Polisi untuk segera memproses laporan tersebut, sehingga kedepan pelaku rasisme di Indonesia tidak lagi muncul, "ketika pemain Malut United disakiti, dihina maka kami sebagai keluarga besar Malut United juga merasa tersakiti," tuturnya.
BACA JUGA : Sayuri Bersaudara Resmi Laporkan Akun Medsos Rasisme ke Polisi
Dukungan terhadap upaya hukum yang dilakukan duo Sayuri juga mendapat dukungan dari kelompok suporter asal Bacan Halmahera Selatan, Laskar Sibela Bacan.
Juru bicara Laskar Sibela Bacan, Galin Pratama menyatakan, ujaran kebencian dan rasisme yang dilakukan sejumlah orang melalui akun media sosial terhadap Sayuri brothers tidak bisa diterima.
Galin menyatakan, Laskar Sibela Bacan siap mengawal laporan Yakob dan Yance, "kami akan mengawal laporan kaka Yakob dan kaka Yance, sampai tuntas," tegas Galin.
Menurutnya, Yakob dan Yance merupakan pemain profesional yang pernah membela merah putih di kancah internasional, "apa yang dialami kaka Yakob dan kaka Yance turut dirasakan kami, sehingga kami mendukung upaya hukum terhadap pemilik akun yang telah menghina kaka Yakob dan kaka Yance," tegasnya.
Galin juga berharap, aparat Kepolisian segera menindak lanjuti laporan tersebut agar kedepannya tidak ada lagi oknum-oknum yang melakukan hal serupa. "Semoga ini menjadi pelajaran bagi kita semua agar memanfaatkan media sosial secara bijak," pungkasnya.
Sebelumnya, sejumlah akum media sosial (Facebook dan Instagran) secara brutal menyerang dua pemain Malut United, Yance dan Yakob dengan narasi-narasi rasisme.
Tindakan rasisme tidak hanya ditujukan kepada Yakob dan Yance namun juga menyerang keluarga dan masyarkat Papua.
Atas tindakan tersebut, pada Selasa (6/5/2025), Yakob dan Yance didampingi tim hukum dan manageman Malut United secara resmi melaporkan 6 akun yang diduga melakukan tindakan rasisme melalui media sosial.
(fight)