Home / Berita / Hukrim

Polres Halteng Didesak Selesaikan Kasus Pembunuhan di Hutan Halmahera

27 September 2021
FPAK Saat melakukan aksi di kantor bupati (foto_ono)

HALTENG, OT- Front Peduli aksi kemanusian Halmahera Tengah (Halteng),  mendesak Polres setempat segera menyelesaikan kasus pembunuhan di Kali Gwonle, yang menewaskan tiga warga setempat beberapa waktu lalu.

Selain mendesak kepada Polres Halteng, FPAK juga menagih janji Bupati Halteng Edi Langkara terkait dengan penyisiran hutan di Wilayah Kecamatan Patani Timur dan Patani Utara.

Pasalnya, semenjak peristiwa pembunuhan itu, Bupati dan rombongan termasuk Polres Halteng dan Kodim 1512 Weda pernah bertemu dengan masyarakat Patani Timur dan Utara, kemudian berjanji akan melakukan penyisiran di Hutan wilayah Patani.

Koordinator Aksi, Andri Husain mengatakan, Sejauh ini polres Hateng sebagai penegak Hukum tidak serius dalam menangani kasus pembunuhan di Kali Gwonle, karena terhitung sudah memasuki 7 Bulan ini, belum ada tanda-tanda tentang pelaku pembunuhan tersebut.

Kata dia, Pihak kepolisian terkesan diam dan acuh terhadap peristiwa itu, padahal tahapan penyelidikan sudah berjalan namun hasilnya tidak ada.

"Untuk itu, kami medesak kepada Polres Halteng agar lebih meningkatkan kemampuan anggota intelnya dalam melakukan penyelidikan, bila perlu datangkan anggota dari Mabes Polri," desaknya.

Selain itu, meminta bupati untuk mendampingi saksi hidup dalam kepentingan penyelidikan.

Sementara Bupati Halteng Edi Langkara mengatakan, Pemda respon dan apresiasi atas aksi kepedulian ini, sampai saat ini pemda juga terus mengikuti perkembangan terkait kasus tersebut, dengan terus melakukan konsulidasi dengan TNI Polri sebagai pihak yang berwajib.

"Intinya kami merespon dengan baik, Insya Allah besok kita akan adakan rapat bersama TNI dan Polri di daerah maupun di provinsi, guna berdiskusi terkait solusi dari kasus ini," ucap Bupati.

Bupati mengaku, Pemda terus melakukan koordinasi bahkan pernah bekoordinasi dengan Polda Malut terkait pelaku yang belum ditemukan ini. Dan Polda sudah turunkan tim dua kali.

"Langkah koordinasi ini dilakukan paling tidak bisa menemukan tanda-tanda untuk mempermudah penyidik,"tutupnya.(red)


Reporter: Supriono Sufrin
Editor: Fauzan Azzam

BERITA TERKAIT