HALTENG, OT- Polres Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), Maluku Utara (Malut) melakukan pra rekonstruksi kasus Pembunuhan terhadap 3 orang Warga Desa Batu Dua, Kecamatan Patani Utara dan Desa Masure Kecamatan Patani Timur.
Kapolres Halteng AKBP Nico A. Setiawan mengatakan, pihaknya sudah melaksanakan pra rekonstruksi, dengan memakai lokasi di Kali Beb Desa Pantura, Kecamatan Patani Utara yang hampir mirip dengan lokasi kejadian.
Kata Kapolres, pra rekonstruksi itu menghadirkan saksi korban yang selamat, yakni Martawan dan Jahid untuk bisa menggambarkan kondisi TKP.
"Olah TKP di lokasi belum memungkinkan, sehingga kita melakukan olah TKP dengan cara pra konstruksi di lokasi yang kira-kira mirip dengan lokasi kejadian," ucap Kapolres saat diwawancarai sejumlah Wartawan, Selasa (30/3/2021).
Kapolres mengatakan, saat ini pihaknya fokus siapa sebenarnya pelaku atas pembunuhan ini, sambil memberikan pemahaman kepada pihak keluarga.
“Kalaupun dalam perkembangannya harus dilakukan Otopsi, maka akan dilakukan karena disaat kami mau melakukan otopsi keluarga korban menolak dengan alasan kondisi jenazah sudah hancur, sehingga hanya bisa divisum luar,” ujarnya.
Lanjutnya, polres Halteng juga sudah berkoordinasi dengan penyidik Polres Halmahera Timur (Haltim) terkait kasus pembunuhan di Desa Waci beberapa waktu lalu, karena informasinya masih ada 6 orang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
"Intinya kami tetap fokus untuk melakukan proses penyelidikan," jelasnya.
Kapolres menambahkan, hari ini sudah ada pemeriksaan saksi Kopda Zein (korban selamat) dan langsung di dampingi oleh Kodim dan Danramil Weda.
Kata dia, saat ini saksi yang diperiksa dalam sudah 10 orang termasuk korban yang selamat, sementara alat bukti yang diamankan saat ini baru satu buah panah. Sisanya belum bisa dicek karena anggota belum ke TKP.
"Jadi kemungkinan besar, alat bukti lain sudah diambil lagi oleh pelaku, selain itu juga sesuai informasi dari korban yang selamat dan warga yang ikut evakuasi korban, ada ditemukan linggis di tubuh salah satu korban, tapi kesalahannya linggis itu dicabut dan ditinggalkan di TKP. Ini yang kita belum bisa pastikan apakah betul ada linggis atau tidak, karena dari hasil dokumentasi foto, memang ada linggis yang ditancapkan pada tubuh salah satu korban," ujar kapolres.
Kapolres mengaku, saat ini pihaknya sudah berkomunikasi dengan warga setempat, kira-kira jalan yang lebih cepat untuk ke TKP lewat mana, karena pihaknya juga harus memastikan keselamatan anggota.(red)



