Home / Berita / Hukrim

Pegawai Kanwil Ditjen Perbendaharaan Malut Ditemukan Meninggal Dunia saat Berenang di Hol Sulamadaha

13 Mei 2023
Foto: Jenasah ABS alias Agus (34), seorang warga asal Kelaten, Jawa Tengah, ditemukan meninggal dunia di perairan Holl, Kelurahan Sulamadaha, Ternate Barat, Sabtu (13/5/2023)

TERNATE, OT - ABS alias Agus (34), seorang warga asal Kelaten, Jawa Tengah, yang berdomisili di Kelurahan Kampung Pisang Ternate Tengah Kota Ternate, ditemukan meninggal dunia di perairan Sulamadaha Ternate Barat, Sabtu (13/5/2023).

Informasi yang dihimpun indotimur.com menyebutkan, Agus yang tercatat sebagai pegawai pada Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Maluku Utara (Malut) itu awalnya pergi weekend bersama rekan kerjanya sekitar pukul 10.00 WIT.

Namun, korban dikabarkan tengelam saat berenang di hol (teluk) pantai Sulamadaha oleh rekan-rekanya sekira pukul 10.30 WIT. Korban sempat dilarikan ke Puskesmas setempat untuk mendapatkan pertolongan medis.

Plh Kapolsek Pulau Ternate, IPDA Prasetyo saat dikonfirmasi terkait peristiwa tengelam seorang pengunjung di pantai Hol Sulamadaha membenarkan peristiwa tersebut.

Menurutnya, berdasarkan keterangan sejumlah saksi, kejadian itu bermula saat korban ABS (34) usai melakukan kegiatan di Kantor Kanwil Ditjen Perbendaharaan Malut.

Dia menyebut, korban bersama rombongan memilih weekend bersama, di pantai Hol Sulamadaha, Kecamatan Ternate Barat.

"Informasi yang diterima pada saat weekend mereka (rombongan) berwisata. Pada saat berwisata di situ kurang lebih yang berenang ada 7 orang salah satunya korban," kata Plh Kapolsek Pulau Ternate.

Kata dia, posisi korban saat itu, berada di pesisir pantai yang dangkal, ketika diajak berenang menyebrang oleh teman-teman, korban menolaknya karena dia tak tahu berenang dan memilih bermain di tepian pantai.

Lebih lanjut Plt Kapolsek menjelaskan, karena tak ikut ajakan rekannya, mereka bergegas berenang kearah seberang dengan menggunakan 2 ban dalam mobil (benen).

Setelah itu rombongan yang berenang kembali ke tempat korban, menemukan korban dalam posisi tenggelam sekitar dua meter dari permukaan laut.

"Dari situ teman-teman dia bergegas mengangkat korban ke daratan untuk memberikan pertolongan pertama dengan cara memompa jantung atau resusitasi jantung. Setelahnya korban dibawah ke Puskesmas Sulamadaha. Disitu saat ditangani dokter. Dokter menyampaikan korban sudah tidak ada denyut nadinya. Untuk memastikan itu, korban kemudian dibawa ke RSUD Chasan Boesoirie," ungkapnya.

Dia menambahkan, langkah kepolisian saat mendapatkan informasi langsung bergerak menuju ke RSU dan menghubungi pihak keluarga korban.

Ketika dihubungi dan diberitahukan pihak keluarga meminta untuk supaya korban ini dipulangkan ke kampung halamannya untuk dimakamkan di kampung halamanyya.

Sambung Ipda Prasetyo, pihak keluarga juga meminta untuk tidak dilakukan otopsi. "Olehnya itu, kami kepolisian langsung membuat surat penolakan otopsi yang nantinya juga ditandatangani oleh keluarga yang diberikan kepada kuasa kepada rekan kerja korban atas permintaan keluarha " sebutnya.

Selanjutnya direncanakan sekira pukul 14.00 atau 16.00 WIT jenazah korban akan diberangkatkan ke Jakarta menggunakan pesawat.

"Jadi untuk peristiwa ini, murni kecelakaan tunggal atau musibah, tidak ada unsur tindak pidana," pungkasnya.

 (ier)


Reporter: Irfansyah
Editor: Redaksi

BERITA TERKAIT