SULA, OT - Ketua Tim Pemenang Calon Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Sula Hendrata Thes dan Umar Umabaihi (HT-UMAR), Bastamin Sanaba dilaporkan ke Polisi karena diduga menganiaya dua orang Desa Capalulu, kecamatan Mangoli Tengah, Kabupaten Kepulauan Sula.
Aksi penganiayaan itu terjadi disaat kampanye Paslon HT-Umar di Desa Capalulu, Sabtu (3/10/2020).
Salah satu Korban, Raman Upara pada Indotimur.com di Mapolres Kepulauan Sula mengatakan, kejadian itu bermula saat korban dan beberapa orang warga Desa Capalulu hendak bertemu Calon Bupati Hendrata Thes (HT) yang juga bupati aktif saat ini untuk menagih janji-janji yang pernah disampaikan Hendrata di desa tersebut pada saat mencalonkan diri sebagai bupati Sula tahun 2015 lalu.
"Sebelumnya kami sudah meminta izin di pak Bhabinkamtibmas dan ketua tim pemenang HT-UMAR Desa Capalulu. Setelah dapat izin kemudian kami dengar informasi tim HT-UMAR sudah ada di dekat kampung lalu kami datangi mereka, namun kami langsung dihadang tim HT-UMAR," ujarnya.
Menurut Raman, pihaknya tidak bermaksud gagalkan agenda Kampanye HT-UMAR di Desa Capalulu, tapi hanya mau mendengarkan penjelasan dari calon Bupati petahana terkait janji-janji kampanye pada 4 tahun silam.
"Kami hanya mau Bupati Hendrata Thes turun supaya dia menjelaskan janjinya yang mau bangun musalah di desa dan asrama untuk mahasiswa Capalulu di Ternate, tapi rombongan kampanye melawan kami. Setelah itu kami minta izin lagi di Bhabinkamtibmas untuk datang di lokasi kampanye. Tapi sampai disana ketika ada ribut sedikit, tiba-tiba saya dilempari Bastamin Sanaba," bebernya.
Sementara saudara korban, Sahrul Ipa menambahkan, tindakan anarkis bermula dari relawan HT-UMAR yang tidak mau masyarakat bertemu dengan kandidat Petahana tersebut.
"Ketika masyarakat berusaha untuk temui pasangan calon Bupati nomor urut 1 itu. Kemudian terjadi adu mulut dan saling dorong, sampai 2 orang warga Capalulu dihantam dengan benda tumpul hingga babak belur," katanya.
"Warga menuntut bertemu dengan bupati di ujung kampung sangat jauh dari lokasi kampanye, namun dua orang relawan HT-UMAR, Iksan Kaunar dan Abdi Umahuk dalam kondisi mabuk kemudian memukul kepala dan menikam kaki Sidik Sangadji dengan sebatang kayu hingga betisnya memar. Padahal masyarakat hanya mau penjelasan Bupati saja, setelah itu sudah selesai," jelasnya.
Lanjut dia, tidak puas karena tuntutannya belum tersampaikan, warga kemudian meminta izin yang kedua kalinya kepada Bhabinkamtibmas untuk menemui orang nomor satu itu di lokasi kampanye, namun relawan HT-UMAR tetap menolak, dan Bastamin Sanaba melempari warga dengan sebotol air mineral yang masih berisi.
Akibatnya, korban melaporkan ketua pemenang HT-Umar dan beberapa orang lainnya yang terlibat dalam aksi penganiayaan itu.
Hingga berita ini dipublis, pihak Polres Kepulauan Sula belum memberikan keterangan resmi.(red)



