Home / Indomalut / Halut

Gubernur Malut Resmi Dermaga TPI Kabupaten Halut

22 Januari 2018
Proses Penandatanganan Prasasti

TOBELO,OT- Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Halmahera Utara (Halut), sekaligus meresmikan dermaga Tempat Pelelangan Ikan (TPI) desa wosia, kecamatan Tobelo Tengah.

Persemian dermaga itu ditandai dengan penandatanganan prasasti serta pengguntingan pita oleh gubernur Abdul Gani Kasuba didampingi bupati Halut, Frans Manery dan kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Malut, Buyung Radjiloen.

Gubernur dalam sambutanya menyampaikan, kunjungan dirinya ke Halut dimulai dari kecamatan Malifut, Kao Utara, Kao Barat, Kecamatan Tobelo dan Galela dalam rangka meresmikan sejumlah pembangunan.

"Untuk hari ini saya bisa sempatkan waktu meresmikan dermaga, kantor dan penyerahan paket bantuan kapal yang dijadwalkan oleh kepala dinas Perikanan dan Kelautan," ujarnya.

"Saya sudah sampaikan ke kadis DKP agar lebih memperhatikan seluruh kebutuhan nelayan yang ada dipesisir pantai Tobelo," tutur gubernur.

Ia menambahkan, masyarakat Malut sebagian besar adalah nelayan, maka pemerintah tentunya akan lebih memperhatikan sehingga pemerataan kabupaten/kota akan terlaksana denga baik.

Sementara Kepala Dinas dan Kelautan (DKP) Malut, Buyung Radjiloen menambahkan, dermaga TPI berada di desa Wosia dibagun pada tahun 1992, dan dijadikan sentra produksi perikanan di Halut. "Ikan dari Loloda, Morotai dan Haltim mereka melakukan pembongkaran di dermaga TPI Wosia," ujarnya.

Dijelaskan, tahun 2015 melalui DKP dan komitmen gubernur dalam mengembangkan fasilitas  pelabuhan, mulai dari kantor hingga pendingin ikan yang menampung 50 ton, dengan perlahan semuanya bisa teratasi.

Tidak hanya, lanjut dia, dua tahun sebelumnya pelabuhan masih gelap belum memiliki listrik, sehingga DKP berkomunikasi pihak terkait untuk pengadaan penerangan tenaga surya. "Kalau listrik aktif pembongkaran ikan bisa dilakukan pada malam hari," katanya.

Selain itu, DKP melakukan penyerahan  kepada 100 orang penerimaan asuransi nelayan, dengan menggunakan anggaran APBD provinsi dan akan berkelanjut di kabupaten/kota lain.

Ia menambahkan, Halut sudah melakukan ekspor mandiri hingga ke Jepang. Meskipun masih sedikit tapi telah berupaya dalam pembenahan. Bahkan melalui kerjasama dengan menteri ESDM saat ini telah mengembangkan  sistem komputer.

"Biarpun pengusaha berada di luar, bisa mengontrol hasil melalui sistem komputer,"ujarnya. (adv)

 (al)


Reporter: Alfajri A. Rahman

BERITA TERKAIT