TOBELO, OT - Puluhan massa aksi yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Halmahera Utara (Halut) menggelar demonstrasi di tiga tempat berbeda. Dalam aksinya, GMIN mendesak Pemkab Halut khususnya Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag), Dinas PU dan Bupati Halut untuk segera merealisasikan sejumlah program yang hingga saat ini tidak dijalankan.
Dalam orasinya, GMIM meminta Disperindag Halut menstabilkan perekonomian di Halut. Selain itu, mereka juga meminta Disperindag untuk harus tegas dalam penataan dan pengelolaan pasar Wosia Tobelo.
Sekretaris DPC GMNI Halut, Jenfangker Lahi dalam orasinya, menyatakan, Kepala Dinas Perindag Halut, harus tegas dalam penataan pasar Wosia.
"Kami meminta Kadis Perindag melakukan pembagian lapak di pasar Wosia dan ditertibkan sesuai dengan SK Bupati, karena pasar Wosia merupakan pusat perekonomian Halut," kata Fangker dalam orasinya.
Selain Disperindag, GMNI juga menilai kinerja Kadis PU, yang sebelumnya telah berjanji untuk membangun jalan lingkar di pasar Wosia, namun sampai saat ini tidak direalisasikan, "padahal infrastruktur sangat penting di pasar Wosia untuk menunjang perekonomian di Halut," teriak Flangker.
Hal senada juga disampaikan, Nimrod Lasa salah seorang orator aksi, "berdasarkan dari hasil kajian, sejauh ini Dinas Perindag tidak memberikan dampak pembangunan ekonomi di Halut sebagaimana mestinya, dikarenakan pihak pedagang pasar Wosia dari sisi pendapatan tidak mengalami hal signifikan," ujar Nimrod.
"Sampai saat ini tidak ada kemajuan sama sekali, malah memperlambat perputaran perekonomian, bahkan penataan pasar Wosia masih jauh dari harapan," tambahnya.
Selain di kantor Bupati, aksi juga digelar di kantor Dinas Pekerjaan Umum (PU) Halut dan DPRD Halut. Sayangnya, aksi ini, tidak mendapat respon dari unsur pimpinan dan Bupati, sebab jajaran Pemkab Halut, sedang melalukan aksi kerja bakti di Kecamatan Kao Barat, untuk membersihkan sungai Wailamo.
Meski tidak menemui Bupati dan jajaran Pemkab Halut, namun, massa aksi terus melakukan orasi untukenyampaikan tuntutan mereka.