Home / Indomalut / Halsel

Tak Punya Biaya, Bayi Penderita Atresia Ani Hanya Terbaring di Kos-Kosan

16 Maret 2021
Anak yang tak miliki anus

HALSEL, OT - Setelah Ananda Chaira dan Sulaiman mendapat pendampingan perawatan, satu lagi balita penderita penyakit Atresia Ani atau anus imperforata kembali menggugah nurani masyarakat untuk membantu penyembuhan penyakit yang dideritanya.

Pantauan indotimur.com, Gabriel Kristanto Rajangawa, bayi berusia 2 tahun asal Desa Bobo Kecamatan Obi Selatan, hanya terbaring di rumah kerabatnya di Desa Wayamiga Kecamatan Bacan Timur.

Gabriel menderita penyakit kelainan kongenital yang menyebabkan anus tidak terbentuk dengan sempurna. 

Akibatnya, penderita tidak dapat Buang Air Besar (BAB) secara normal. Kondisi ini biasanya terjadi akibat gangguan perkembangan saluran cerna janin saat usia kehamilan 5 hingga 7 minggu.

Atresia ani merupakan kondisi yang cukup jarang terjadi. Kondisi ini hanya terjadi pada 1 dari 5.000 kelahiran dan lebih sering terjadi pada bayi laki-laki. Atresia ani perlu mendapatkan penanganan segera untuk mencegah komplikasi.

Bayi dari pasangan suami istri (pasutri) asal Desa Bobo Kecamatan Obi Selatan, Anjas Rajangawa dan Cindi Matinahoru mengalami penyakit Atresia Ani atau yang lebih dikenal dengan lahir tanpa anus bahkan, tidak memiliki jenis kelamin yang jelas.

Kondisi Gabriel Kristanto Rajangawa cukup memprihatinkan, sebab hanya berbaring di rumah kos-kosan milik salah satu keluarga di Desa Wayamiga Kecamatan Bacan.

Salah satu keluarga Gabriel, Nico Kurama menuturkan, Ananda Gabriel Kristanto Rajangawa menderita penyakit Atresia Ani sejak lahir.

"Lahir tanpa anus sehingga dokter di Ambon buat pembuangan kotoran dari perutnya dan jenis kelaminnya juga tidak jelas," tutur Nico, Selasa (16/3/2021).

Niko yang juga tercatat sebagai anggota DPRD Fraksi Nasdem itu menambahkan, saat lahir, dokter menyarankan agar dioperasi ketika sudah memasuki usia 2 tahun.

"Sekarang mereka ke Labuha untuk proses operasi agar bisa hidup normal tapi kendalanya, apakah di Rumah Sakit Umum Labuha bisa melakukan operasi atau tidak," ungkap Niko.

Jika harus keluar daerah, orang tua Gabriel tidak punya biaya, "kalau harus keluar daerah, terkendala denga biaya operasi," ujar Niko yang juga warga Obi.

Sementara kedua orang tua ananda Gabriel hanya berharap ada perhatian dari Pemerintah Daerah guna membantu proses pengobatan dN boaya operasi. 

 (iel)


Reporter: Sahril Samad
Editor: Fadli

BERITA TERKAIT