HALSEL, OT - Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Halmahera Selatan (Halsel), Saiful Turuy, membantah dirinya terlibat dalam polemik SK Bodong sebagaimana disebut dalam rekaman yang beredar.
Dia juga mengaku tidak tau menau jika namanya disebut dalam isi rekaman tersebut.
Saiful saat memberi klarifikasi, mengaku dirinya saat itu bertemu dengan rekanya yang dimaksud dalam isi rekaman tersebut di kantor bupati dan hanya bercerita biasa sambil merokok. Setelah itu langsung berpisah dengan urusannya masing-masing.
"Kami ketemu di kantor itu secara kebutuhan, dan bercerita setalah itu saya langsung ngomong ke beliau saya mau ketemu masa aksi dulu dengan pak Kaban BKD, dan kamipun berpisah tanpa ada perintah apapun," sebutnya.
Olehnya itu, kata Saiful dalam rekaman yang menyebutkan dirinya terlibat itu, tidak benar dan tidak diketahuinya secara pasti, apa maksd dari pencatutan namanya dalam rekaman itu.
"Saya tidak kenal mereka, dan mereka membicarakan nama saya dalam isi rekaman, makanya saya temui dan luruskan," ujarnya.
Kata Saiful, dirinya harus menyampaikan hal ini lantaran namanya juga ikut dalam percakapan tersebut, namun sejujurnya dirinya tidak terlibat sama sekali dalam kasus nakes P3K.
"Saya tidak ada urusan di situ (P3K Nakes) jadi tidak benar kalau saya juga ikut terlibat membeckup," singkatnya.
Sementara itu, RIA, ditemui mengaku membicarakan hal tersebut namun bukan bertujuan ke arah membeckup para P3K yang dinyatakan lulus.
Dia mengaku hanya mengulang cerita dirinya saat disampaikan oleh pamannya (sebelumnya kakek-red).
"Ia ini suara saya tapi saya tidak mengarah ke situ, kalaupun ada mungkin itu kehilafan saya sebagai manusia," ujar RIA sembari meminta maaf.
Dia juga mengaku akan bersama lainnya meminta maaf kepada salah satu anggota DPRD yang namanya ikut terseret dalam isi percakapan.
"Saya akan minta maaf, mungkin khilaf, semangat atau lainnya, yang pasti rekaman ini saya tidak memiliki niat menuju ke bekingan orang dalam," terangnya.
(iel)