Home / Indomalut / Halsel

Minim Pengawasan, Pedagang Tinggalkan Pasar Modern dan Kembali ke Lokasi Semula

11 September 2020
Suasana Pasar Moderen Yang Mulai Sepi

HALSEL, OT - Lemahnya pengawasan Pemeeintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Selatam (Halsel), melalui dinas terkait, sejumlah pedagang yang sebelumnya telah direlokasi ke pasar modern, memilih kembali ke pasar Tembal dan pasar Labuha di Bacan.

Selain karena jangkauan yang dianggap jauh dari pusat ibukota, sepinya pembeli juga menjadi alasan para pedagang enggan menempati pasar modern dan memilih baik ke lokasi pasar sebelumnya di Desa Tembal dan Desa Labuha.

Marni, salah seorang pedagang mengaku terpaksa harus pindah berjualan ke pasar baru karena di pasar modern pembeli sepi, tidak seperti saat berjualan di pasar baru yang banyak didatangi warga.

"Pembeli sepi, banyak dagangan busuk dan tidak laku, makanya pedagang pindah ke pasar baru lagi," kata Mami.

Keluhan yang sama disampaikan Ros, yang juga pedagang sayuran. Dia menuturkan jualan di pasar modern tidak ada pembeli sehingga penghasilannya turun drastis, bahkan pernah dagangannya tidak laku sama sekali.

"Bagaimana mau hidup, jualan sepi, pembeli tidak ada yang datang. Untuk kebutuhan hidup sehari-hari sekarang susah, terpaksa jualan lagi di pasar baru," akunya.

Meski banyak pedagang yang memilih meninggalkan pasar modern, namun sejumlah pedagang memilih bertahan.

Para pedagang yang memilih bertahan beralasan, rejeki masing-masing manusia, sudah ditentukan Allah, penguasa alam semesta.

Aco salah satu.pedagang yang memilih bertahan di pasar modern beralasan, rejeki merupakan kuasa Tuhan yang telah ditetapkan.

"Kalau rejeki kita pasti pembeli akan menghapiri kita dan akan membeli dagangan kita, kita cukup sabar, tawakkal dan syukur, insa Allah rejeki tak'kan kemana," ucapnya.

Sementara itu, hingga berita ini dipublish, Kepala Disperindag Kabupaten Halsel, Nur Muhammad, belum dapat dikonfirmasi.

Orang nomor satu.yang mengurus pasar dan perdagangan itu tidak berada di kantor, saat indotimur.com, menyambangi kantornya.

Sementara nomor kontak yang dihubungi wartawan juga tidak tersambung karena telepon selularnya tidak aktif. (iel)


Reporter: Sahril Samad

BERITA TERKAIT