HALSEL, OT - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Halmahera Selatan, meminta pemerintah daerah segera mendata sopir angkutan kota (angkot) di Halsel.
Pendataan ini penting dilakukan sebagai upaya pemerintah memberikan subsidi kepada para sopir yang secara langsung terdampak kenaikan harga BBM.
Ketua KNPI Halsel,Fahrizal Rahmadi, mengatakan, naiknya harga BBM memiliki dampak yang luar biasa, bagi para penyedia jasa terutama supir angkot, yang berimbas pada pengguna jasa dalam hal ini masyarakat.
"Data saja berapa angkot di Halsel dan berikan santunan setiap harinya berapa, untuk membantu mereka," kata Fahrizal.
KNPI secara kelembagaan memaklumi kenaikan harga BBM di tengah keterbatasan stok BBM nasional dan membengkaknya anggaran subsidi BBM menembus Rp502 triliun, olehnya itu upaya pemerintah harus menjamin ketersediaan dan stabilitas stok bahan pokok di pasaran.
"Pemerintah harus menjamin ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok di pasaran, sebab harga BBM yang naik akan berpotensi meningkatkan harga komoditas yang awalnya mulai normal," tukasnya.
Lanjut Fahrizal, Pemerintah perlu memastikan kenaikan BBM tidak memicu kenaikan harga komoditas lain, akibat ongkos distribusi yang terdampak kenaikan BBM.
Dia juga juga optimis ongkos distribusi tidak terdampak kenaikan BBM apabila subsidi BBM tepat sasaran.
"Masalah utama kita sebenarnya subsidi BBM tepat sasaran dan pendataan penerima subsidinya jelas, jangan ada kelompok yang justru menikmati di luar skema subsidi yang ada, sehingga penyedia angkutan umum tidak akan terdampak karena ongkos distribusinya normal. Oleh karena itu, KNPI siap mengawal pendataan dan distribusi BBM agar tepat sasaran", tutup Fahrizal.
(iel)