Home / Indomalut / Halsel

Jalan Sayoang-Yaba Longsor, PUPR dan BPBD Malut Diminta Tanggap

09 Januari 2021
Abrasi Kali memutuskan jalan Lintas Kecamatan Sayoang-Yaba

HALSEL, OT - Akibat hujan lebat yang mengguyur wilayah Halmahera bagian selatan, beberapa waktu lalu, jalan lintas penghubung Desa Sayoang-Yaba mengalami kerusakan.

Kerusakan ruas jalan poros Sayoang-Yaba yang dibangun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Malut itu, mengakibatkan aktifitas warga terganggu.

Pantauan indotimur.com, jalan yang dibangun sejak tahun 2016 melalui Pemprov Malut itu, sebelumnya juga mengalami kerusakan ringan, namun pasca hujan lebat dua pekan lalu, kerusakan jalan tersebut semakin parah, bahkan saat ini, jalur tersebut tidak bisa dilalui.

Meski demikian, hingga saat ini Pemprov Malut melalui instansi tekhnis belum melakukan perbaikan.

Menurut pengakuan warga setempat, jalan tersebut hanya bisa dilalui dengan kendaraan roda dua (motor) sedangkan yang menggunakan mobil, terpaksa harus berganti kendaraan, sebab jalur tersebut tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat.

"Saat ini jalan sudah rusak parah, kami harus berganti mobil untuk menuju ke Desa Yaba dan sekitarnya," ujar Dendi Saputra (35) salah seorang pengguna jalan saat diwawancarai indotimur.com, Sabtu,(9/1/2021).

Dia menyebut kerusakan jalan itu sudah lebih dari dua minggu, namun, pemerintah Provinsi Malut belum melakukan perbaikan.

"Kerusakan jalan ini sudah hampir tiga minggu, Saya setiap hari melalui jalan ini. Dan saya harus waspada karena banyak lubang ditambah longsor saat hujan," ucap Dendi.

Selain Dinas PUPR, dia juga meminta agar BPBD setempat, segera membangun talud di sisi jalan yang berbatasan langsung dengan sungai (kali-red) agar dapat menahan arus sungai saat hujan.

"BPBD juga harus tanggap karena ini menyangkut nyawa, kalau tidak secepatnya diperbaiki," kesalnya.

Keluhan juga diungkapkan Anton (25), salah satu warga Desa Sayoang. Menurutnya, jalan yang rusak itu membuat jarak tempuh dari Desa Sayoang ke Desa Yaba maupun sebaliknya menjadi lebih lama.

"Jalan yang rusak parah ini panjangnya sekitar satu kilometer, sehingga kita butuh waktu yang cukup lama saat melintas di jalan tersebut," sebut Anton kepada indotimur.com.

 (iel)


Reporter: Sahril Samad

BERITA TERKAIT