HALSEL, OT - Meski sempat menjadi daerah percontohan penanggulangan penyakit malaria di dunia dan merraih predikat internasional, kantor Malaria Center, yang dibangun pemerintahan sebelumnya nampak tidak terurus bahkan dipenuhi rumput liar dan tumpukan sampah kertas memenuhi salah satu sudut kantor.
Pantauan indotimur.com, rumput liar yang tumbuh di belakang gedung tersebut terlihat hampir menutup bangunan tersebut.
Sementara tumpukan sampah kertas yang ada nampak berbaur dengan rumput liar. Pemandangan tersebut jelas sangat memprihatinkan, mengingat kantor tersebut terletak tepat di tengah-tengah pusat perkantoran dan kerap dikunjungi oleh tamu dari luar.
Masyarakat sekitar seolah sudah terbiasa dengan kondisi tersebut. Ironisnya, kondisi itu malah luput dari perhatian Unit Kebersihan Bagian Umum Setda Kabupaten dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Halsel serta Dinas Kesehatan.
Salah seorang warga Tomori, Yohanes Kefi, ketika diwawancarai media ini, Kamis, (18/6/2020), mengatakan pemandangan rumput liar di salah satu sudut kantor tersebut merupakan hal biasa bagi warga sekitar
Kata dia, keberadaan rumput liar itu sudah bertahun-tahun dan tidak pernah dibersihkan, sehingga hal itu menjadi pemandangan rutin bagi warga yang kerap melintas di jalan menuju Mapolres, DPRD serta sejumlah kantor pemerintahan dan lembaga veritakal lainnya.
Menurutnya, lokasi perKantoran seharusnya ditata sedemikian rupa agar terlihat asri dan indah. Tidak hanya pada bagian depan, tetapi juga hingga di sudut-sudutnya.
Tingginya rumput liar dan juga tumpukan sampah itu menimbulkan citra yang buruk, bukan hanya pada kinerja aparatur sipil yang ada di dalamnya, melainkan juga masyarakat Kabupaten Halsel.
“Ini rumput sudah bertahun-tahun tidak pernah dibersihkan. Lihat saja, tingginya sudah hampir sama dengan atap gedung. Kami yang setiap hari lewat jalan ini sudah terbiasa dengan pemandangan ini,”ujarnya. (iel)