LABUHA,OT- Bendahara Pendidikan Dasar (Pendis) Kantor Urusan Agama (Kemenag, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Said Hasim, menduga Keluahan sejumlah guru terkait dengan dugaan pemotongan tukin salah alamat.
Kepada wartawan, Said menyampaikan, pihak tidak tahu soal anggaran tersebut, bahkan tidak memiliki kewenangan untuk melakukan pemotongan seperti apa yang disampaikan oleh sejumlah guru tersebut. Olehnya itu, ia meminta agar para guru yang telah membawa namanya dalam kasus ini harus bertanggung jawab untuk mengklarifikasinya.
"Saya tidak tau soal partisipasi Tukin, karena saya bukan bendahara panitia HAB, saya bendahara Pendis," ujarnya.
Lanjut Said, sesuai dengan keterangan berita beberapa hari kemarin, semua anggaran partisipasi tersebut masuk ke bendahara panitia HAB. Olehnya itu, tuduhan yang dialamatkan pada dirinya tidaklah benar.
"Sejauh ini saya melakukan pengurusan di luar kota, olehnya itu tidak ada kewenangan dan tidak ada sedikitpun dana yang terkumpul ke saya, makanya saya heran waktu berita naik nama saya terbawa-bawa," ujarnya.
Said menambahkan, jika partisipasi tukin tersebut diprioritaskan pada kegiatan HAB, maka sudah tentunya tak berhubungan dengan dirinya sebagai bendahara Pendis, hal itu dikarenakan semua keuangan berada di bendahara panitia.
"Coba guru yang mengeluh itu pastikan baik-baik, apa benar dana itu masuk ke saya atau masuk kemana," katanya.
Hal itu, kata dia, dirinya tidak mau namanya terbawa-bawa dalam kasus ini, karena akan bernilai negatif. "Saya tekankan lagi, coba dipastikan dulu baru sebutkan, jangan nama saya yang dibawa-bawa," terangnya, sembari menyampaikan dirinya dan kepala kantor belum pernah berkomumikasi sejak beliau (Kepala kantor) masuk menjabat sebagai kepala kantor.
"Jadi tidak benar kalau bendahara dan kepala kantor kerjasama seperti yang diberitakan," tutupnya.(iel)