HALSEL, OT - Karena jarang berada di sekolah, Kepala Sekolah (Kepsek) Sekolah Dasar Negeri (SDN) 202 Halmahera Selatan (Halsel) di Desa Ngute Ngute Kecamatan Kayoa Selatan Halsel tidak mengetahui kondisi sekolah dan para siswanya.
Pasalnya, bangunan dua ruang belajar pada sekolah tersebut tidak lagi terurus dan tidak layak dijadikan ruang belajar mengajar. Meski demikian, para siswa tidak memiliki pilah lain selain tetap menggunakan bangunan yang sudah rusak parah.
Saifullah Ajid, ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Ngute-ngute (IPMN), merasa prihatin dengan kondisi SDN 202 yang berada di kampung halamannya. "Bangunan 2 lokal milik SDN 202 Halsel itu saat ini sudah tidak layak digunakan, karena telah rusak total," tandasnya.
Namun karena kekurangan ruang belajar, lanjut dia, maka pihak sekolah masih saja mengunakan bangunan tersebut sebagai tempat belajar mengajar.
Kata dia, hal ini dikarenakan, kepsek SDN 202 Halsel Muhammad Noce jarang berada di sekolah sehingga tidak lagi mengurus sekolah tersebut.
Untuk itu, pihaknya berharap, Dinas Pendidikan Kebudayaan (Dikbud) Halsel agar memberikan teguran kepada Kepsek tersebut.
"Selain itu Dikbud Halsel juga diharapkan, dapat membangun dua lokal ruang belajar d SDN 202 Halsel di desa Ngute-ngute" harapnya.
Sekretaris Dikbud Halsel, Umar Iskandar Alam saat dikonfirmasi berjanji, di tahun 2018, pihaknya akan membangun dua lokal SDN 202 tersebut.
Untuk ketidakhadiran Kepsek, Umar mengaku, pihaknya bakal memanggil yang bersangkutan.
SDN 202 Halsel di desa Ngute-Ngute, saat ini memiliki guru pengajar sebabyak 11 orang dimana 3 orang PNS termasuk Kepsek ditambah 8 orang guru honorer.
Sementara Kepsek SDN 202 Halsel hingga berita ini dipublish, belum dapat dikonfirmasi.
(red)