HALSEL, OT - Untuk menekan angka pengguran di Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Asri Badar, salah satu pemerhati sosial intens melakukan pembinaan skil pada kurang lebih 1000 pemuda di Halsel untuk didistribusikan ke sejumlah perusahaan yang ada di Halmahera Selatan.
Asri yang bekerja sama dengan Balai Latihan Fokasi dan Produktifitas Kemenaker RI, tersebut melakukannya sejak tahun 2016 hingga tahun 2022.
Selama kurun waktu 6 tahun, Asri sudah mampu mengembangkan kurang lebih 1000 pemuda yang memiliki ketrampilan skil sesuai dengan basicnya masing-masing.
"Jadi totalnya sudah hampir 1000 orang," kata Asri saat diwawancara di Kedai R3 Pujasera Tomori.
Menurutnya, tingginya angka pengangguran di wilayah Halmahera Selatan yang setiap tahun terus bertambah, menjadi alasan mengembangkan skil generasi muda di Halmahera Selatan.
"Bayangkan setiap tahun Kampus dan Sekolah mencetak sarjana dan siswa SMK, SMA sederajat dengan ratusan bahkan ribuan, kalau kita tidak mengembangkan skilnya maka kita sangat rugi," sebutnya.
Upaya yang dilakulan Asri sejak tahun 2016, dilakukan secara mandiri atau tanpa bantuan pemerintah daerah, "modal semangat, tidak ada bantuan pemerintah daerah, sangat disayangkan dinas terkait tidak pernah menindaklanjuti dengan mendistribusikan anak binaan ke perusahaan dan lainnya," cetus Asri.
"Ada kurang lebih 11 skil pelatihan yang dilakukan, diantaranya pelatihan alat berat, bongkar pasang mesin, serta pelatihan lainnya, namun keseriusan pemerintah untuk menindak lanjut tidak dilakukan," tambahnya.
Asri mengaku, meski tidak dipedulikan pemerintah daerah, namun melalui Kementerian, usaha pengembangan skil generasi muda di Halsel terus dilakukan.
"Alhamdulillah saat ini kami sudah didanai oleh Kementerian, tingga bagaimana pemerintah daerah mengambil alih anak-anak yang sudah memiliki skil tersebut untuk didistribusi ke perusahaan," sebutnya.
(iel)