HALBAR, OT - Warga tujuh Desa di Kecamatan Sahu Timur, Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), Senin (22/11/2021) memblokir akses jalan poros di Kecamatan Ibu.
Warga dari Desa Taba Campaka, Desa Tibobo, Desa Hoku-Hoku Gam, Desa Ngaon dan desa Gamsungi atau kerap disebut Hamente, memblokir jalan sebagai bentuk protes terhadap janji-janji Pemkab Halbar.
Selain memblokir jalan trans-Ibu, masa aksi yang unjuk rasa depan kantor Bupati juga membakar ban mobil bekas, serta berorasi.
Masa aksi juga mengancam akan memboikot seluruh aktivitas pekerjaan air bersih yang dikerjakan PT. Shebeley Utama Perkasa dengan anggaran Rp. 6.639.653.000,00 yang tak kunjung tuntas.
Masa aksi juga mendesak Kejaksaan Negeri (Kejari) untuk segera memeriksa proyek air bersih serta segera copot Dirut PDAM Halbar, Robert Sapasua.
"Masalah air adalah masalah kehidupatan manusia. Pemetintah jangan hanya janji di masyarakat tujuh desa-Hamente. Padahal aliran air yang mengalir ke beberapa desa dan Kecamatan, wilayah Halbar, sumber airnya dari Hamente Tibobo," tegas Korlap Hernando Datty saat berorasi.
Hernando menyatakan, hingga saat ini warga Hamente Tibobo, Kecamatan Sahu Timur, belum menikmati air bersih, karena kebijakan pemerintah belum berpihak kepada masyarakat.
Buktinya pekerjaan pembangunan bak penampungan air dikerjakan PT. Shebeley Utama Perkasa dengan waktu 240 hari telah melewati hitungan kalender tahun 2021 itu, namun tidak selesai.
"Kami harap Bupati dan Wakil Bupati segera mengatasi persoalan air agar kami dapat menikmati. pelayanan air bagi masyarakat Hamente Tibobo," koar Hermando.
Dia bahkan menyebut, warga Hamante Tibobo beberapa waktu lalu telah bertemu dengan DPRD sebagai wakil rakyat yang berfungsi sebagai lembaga kontrol, namun lagi-lagi tidak ada tindak lanjut.
"Kami berharap DPRD dapat melakukan fungsi control untuk melihat persoalan ini, hanya saja tidak ditindak lanjuti, DPRD tak bisa dipercaya," cecarnya.
(deko)