HALBAR, OT - Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Jailolo akhirnya angkat bicara soal pembongkaran dermaga darurat (dermaga kayu) yang sempat menjadi wacana publik di bumi Sasadu.
Kepada indotimur.com kepala UPP Jailolo Rosihan Gamtjim, mengungkapkan, dermaga dengan kontruksi kayu itu, dibangun saat dermaga beton dibongkar untuk pengembangan dermaga pelabuhan Jailolo pada tahun lalu.
Dia menyebut, dermaga darurat dengan kontruksi kayu tersebut hanya bersifat sementara. Konstruksinya adalah konstruksi sederhana yang disumbangkan oleh penyedia atau pelaksana pekerjaan untuk mengantisipasi tutupnya dermaga beton akibat pembangunan pada tahun 2023.
"Soal dermaga sementara yang disediakan untuk pelayanan sementara kapal cepat dan kapal-kapal kayu ukuran kecil, sebelum lebaran kemarin telah dievaluasi oleh Kepala Kantor UPP Kelas III Jailolo yang mana struktur lantai dari papan batang kelapa sudah waktunya untuk dibongkar dan tidak bisa disandari kapal dan aktifitas naik turun penumpang di dermaga darurat," ungkap Rosihan Gamtjim, melalui rilisnya yang diterima redaksi indotimur.com pada Senin (15/4/2024) malam.
Dia menyebut, pembongkaran tersebut tentu memiliki alasan kuat, karena dikhawatirkan akan membahayakan penumpang maupun pengunjung. Sehingga terhitung mulai Minggu, Kapal Cepat MV Trans JB dialihkan kegiatannya ke pelabuhan lebih layak atau pelabuhan konstruksi beton yang telah selesai dibangun.
"Untuk Dermaga yang sisi kiri adalah dermaga yang dibangun oleh kementerian Perhubungan, struktur lantainya juga udah rapuh dan goyah, sudah tidak layak," sebutnya.
Untuk menghindari hal-hal yang merugikan dan hal-hal yang tidak diinginkan, maka penting disikapi dengan cara membongkar lantai dermaga yg telah rapuh, dengan tujuan agar tidak terjadi kecelakaan, dan selanjutnya untuk diprogramkan dan kegiatan rehabilitasi
"Aktifitas di dermaga ini juga rawan terjadi kecelakaan, untuk sementara dermaga ini ditutup untuk aktifitas pelayanan sandar kapal," tutupnya.
(deko)