HALBAR, OT - Proses realisasi sisa anggaran pekerjaan IPAL tersebar di sejumlah Kecamatan wilayah Kabupaten Halmahera Barat dari tahun 2019 dan 2020 mencapai Rp 1 miliar lebih masuk dalam daftar hutang daerah.
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PU-PR Halbar, Robort Sapsua mengatakan, progres pekerjaan IPAL sejak 2019-2020 sudah selesai namun anggaranya belum semua terealisasi dan itu karena masalah keterlambatan pekerjaan
"Yang anggaran masih tersisa itu tahun 2019 sekitar 3 desa yaitu desa Bataka, Tolofuo dan Dere Rp 306 juta terus untuk pada tahun 2020 ada masih 6 unit dengan sisa anggaran Rp. 877 juta yang ditotalkan memcapai Rp 1 miliar lebih," kata Robert, Selasa (10/8/2021)
Dikatakan Robert sisa anggaran sebelumnya belum dilakukan pencairan mengingat lantaran proses pekerjaan mengalami keterlambatan namun semua telah diselesaikan. Dan untuk sisa anggaran tersebut hasil koordinasi dikabarkan akan dibayar dalam APBD-Perubahan tahun ini.
Robert mengaku,terkiat tahun 2021 paket IPAL hanya di dua desa dalam wilayah Kecamatan Ibu Utara, masing -masing satu di desa Sangaji Nyeku dengan anggaran Rp 522 juta dan desa Duono untuk besaran anggaran sama Rp 522 juta
"Jadi yang 2021 ini, kapistas pembungan itu satu tengki septik kominal untuk 5 hingga 10 rumah minimal yang sekarang dalam proses pekerjaan," ungkpnya sembari menyebut saat ini, pihaknya tengah siapkan singkronisasi dokumen usulan untuk tahun depan.