HALBAR, OT - Dalam waktu tidak terlalu lama lagi, sekitar 168 mobil lintas dikabarkan akan masuk ke Jailolo Selatan, Kabupaten Halmahera Barat (Halbar).
Untuk itu, Dinas Perhubungan (Dishub) bersama Satlantas Polres Halbar telah menyiapkan rekayasa lalulintas, agar dalam pengaturan trayek, tidak tumpang tindih dan ada azas pemerataan.
Kepada indotomur.com Kabid Perhubungan Darat, Dishub Halbar, Ansar Wursok menyatakan, berdasarkan informasi berbasis data yang diterima pihaknya, ada sekitar 168 unit kendaraan mobil lintas dari Kabupaten Halmahera Timur (Hlatim) yang masuk ke Jailolo Selatan (Jalsel).
"168 unit kendaraan, dari Halitim terbagi dalam tiga trayek yakni dari Maba, Subaim dan Ekor. Untuk itu kami juga sudah siapkan rekayasa lalulintasnya," klaim Ansar, Jumat (10/7/2020).
Menurutnya, untuk mempersiapkan rekayasa lalulintas, Dishub Halbar, melibatkan pihak terkait, diantaranya Satlantas dan Polsek Jalsel. "Bentuk rekayasa lalulintas tersebut diantaranya bila setiap kendaraan lintas dari daerah/Kabupaten lain masuk langsung ke pelabuhan baik itu pelabuhan Speed maupun Fery.
"Setelah itu kendaraan-kendaraan tersebut, kembali parkir di terminal Sidangoli standby, nantinya penumpang dari Kabupaten lain, datang dari Kota Ternate, turun di pelabuhan diangkut oleh Bentor dibawa ke terminal," ungkapnya
Dia mengaku rakayasa lalulintas ini dilakukan agar menghindari hal-hal tidak diinginkan terjadi di lapangan, termasuk memberlakukan azas pemerataan.
"Tidak ada lagi trayek/mobil yang mengambil penumpang di pelabuhan karena dalam kesempatan tidak perbolehkan," tegas Ansar seraya memastikan kendaraan lintas tersebut diperkirakan mulai beroperasi pada tanggal 15 Juli mendatang.
Dia berharap, akses transportasi langsung dari Haltim ke Halbar, dapat mendukung akses ekonomi masyarakat khususnya di Kecamatan Jailolo Selatan.
Ansar juga memastikan, persiapan menyambut trayek baru dari Haltim ke Halbar, telah tuntas, setelah sejumlah pihak terkait melakukan rapat bersama.
"Kesiapan tuntas dibahas secara bersamaan melibatkan semua pihak seperti Satlantas, Camat, dan DPC Organda Halbar, Polsek setempat, lalu Kades Gam, Kades Dehe dan Kades Domato, kemudian para sopir terminal Sidangoli, pengurus Organisasi Bentor Sidangoli, Pengurus Speed Boat Sidangoli-Ternate serta sejumlah tokoh masyarakat," tutupnya.
(deko)