HALBAR, OT - Rencana Bupati Halbar, Danny Missy untuk mengeloah minuman keras (miras) lokal, untuk menjadi salah satu minuman khas di Kabupaten Halmahera Barat, (Halbar) Provinsi Maluku Utara (Malut), mendapat tanggapan dari akademisi.
Kepada indotimur.com, akademisi IAIN Ternate, Hamdy M. Zen menilai, wacana Danny Missy selaku orang nomor satu di Pemkab Halbar untuk memajukan daerahnya sangat positif dan patut mendapat apresiasi.
Dia menyebut, setiap warga Halbar memiliki keinginan agar daerahnya maju dan berkembang sehingga akan berdampak pada tingkat kesejahteraan masyarakat.
Hanya saja, kata Hamdy,btak jarang niat baik yang datang dari setiap manusia,.tidak disertai penelitian dan kajian, sehingga justru niat baik tersebut bisa merugikan masyarakat.
"Pernyataan Danny Missy, soal miras yang akan diolah dalam bentuk berbeda seperti di beberapa daerah lain di Indonesia, harus kembali dikaji, sebab minuman keras dalam perspektif agama dilarang dan haram hukimnya," kata Hamdy yang juga penulis buku "Jangan Protes Pada Prosea"
Dia lalu mencontohkan; "kita ingin memberikan sumbangan kepada fakir miskin, tapi sumbangan yang diberikan dari hasil yang tidak benar, seperti dari hasil mencuri atau yang sejenisnya. Sekalipun niat kita memang baik untuk membantu antar sesama, tapi cara yang kita ambil ternyata keliru. Nah jika demikian, yakin dan percaya semuah hanya akan menjadi malapetaka," jelasnya.
Lanjut Hamdy, tidak menutup kemungkinan, dalam rencana Bupati untuk mengolah miras menjadi minuman khas di Halbar juga seperti itu, "sebab, cara yang beliau (Bupati-red) ambil nanti dengan menghalalkan miras di wilayah Halbar. Walaupun dalam kesempatan itu, beliau sampaikan dikemas dengan bentuk yang berbeda seperti yang ada di Bali dan NTT," tuturnya.
Dia menyarankan, Pemkab Halbar dibawah kepemimpinan Bupati Danny Missi dan Wakil Bupati M Zakir Mando kembali mengkaji rencana tersebut, "mintalah masukan dari beebagai pihak, agar tidak ada yang dirugikan dalam hal ini." sambung dosen Bahasa Arab di IAIN Ternate
Dia kemudian mengingatkan Danny yang saat ini menjadi pemimpin di daerah itu, "Bupati adalah seoarang pimpinan tertinggi dan ingat Halbar, tidak hanya orang-orang yang ada di sekitar bapak, Halbar adalah Jailolo, Sahu, Ibu hingga Loloda," ujar Hamdy mengingatkan.
Dia juga meminta semua pihak dilibatkan dalam rencana tersebut, agar tidak ada polemik di kemudian hari, "libatkanlah seluruh elemen masyarakat jika itu menjadi niatan baik sebagai bentuk realisasi dari sistem demokrasi kita anut ini. sehingga, endingnya, tidak ada dusta di antara kita," pungkasnya. (deko)
Reporter: Hasarudin Harun
BERITA TERKAIT
TERPOPULER
LOKAL