HALBAR, OT - Dibawah pemerintahan "Diahi" pengelolaan keuangan daerah bisa disebut "kolaps", padahal baru-baru ini Bupati Halbar James Uang berjanji akan mendatangkan ratusan miliar anggaran untuk membangun bumi sasadu.
Catatan indotimur.com, pada tanggal 25 September lalu, orang nomor satu di jajaran Pemkab Halbar itu menyampaikan di hadapan ASN saat memimpin apel gabungan di halaman kantor Bupati, bakal menerima anggaran ratusan miliar.
Bupati bahkan merinci sumber anggaran yang bakal diterima Pemkab Halbaf antara lain, Dana Bagi Hasil (DBH) minerba sebesar Rp 52,5 miliar dan DBH pusat sebesaf Rp 44 miliar atau jika ditotalkan menurut Bupati saat itu, kurang lebih Rp 100 miliar
Rupanya pernyataan Bupati tersebut bertolak belakang dengan kondisi keuangan daerah di akhir tahun.
Buktinya berbagai hak Aparatur Sipil Negara (ASN), pegawai honorer atau non-ASN dari Sekertariat, OPD tenaga kesehatan termasuk tenaga dokter yang jumlahnya mencapai ratusan juta dan telah dianggarkan dalam APBD, namun sayangnya hingga memasuki akhir tahun, para ASM dan honorer harus gigit jari karena kondisi keuangan Halbar "seret"
Selain hak-hak ASN dan honorer, sejumlah proyek yang dibiayai melalui DAU dan DAK juga belum bisa terbayar hingga akhir tahun ini.
Akibat kondisi keuangan daerah yang kian menjerit, sejumlah Kepala Dinas (Kadis) termasuk kontraktor "menyerbu" kantor Keuangan.
Amatan indotimur.com sempat terjadi kericuhan yang berujung pada rusaknya ruangan Kabid Anggaran.
Sementara itu, Ketua Tim Anggaran Pemerintah Darrah (TPAD) yang juga Sekda Pemkab Halbar, hingga berita ini dipublish belum memberi penjelasan terkait masalah ini.
(deko)