Home / Indomalut / Halbar

Pamkab Halbar Pastikan Soal Lahan Taman Jailolo Tuntas Tahun Ini

01 Juli 2021
Kabag Pemerintahan Setda Halbar, Demianus Sidete

HALBAR, OT - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Barat (Halbar), memastikan masalah lahan yang sebelumnya menjadi kendala dan berdampak pada pembangunan Ruang Terbuka Hijau (Taman Jailolo-red) di desa Gufasa, dapat diselesaikan tahun ini.

Kabag Pemerintahan Setda Halbar, Demiaus Sidete mengatakan, proses pembebasan lahan di kawasan Taman Jailolo dalam tahap penyelesaian dengan pemilik lahan.

"Kendala penyelesaian lahan ini karena ada miskomunikasi sebelumnya. Dan itu yang keberatan Frans Ofa dan Edi Frans Ofa jadi saat ini kami masih melakukan negosiasi," kata Demianus Sidete Kamis (1/7/2021) ketika ditemui indotimur.com di lantai II kantor Bupati.

Sedangkan untuk lahan lain, sudah diselesaikan tinggal menunggu proses pembayaran. 'Kemudian sekarang terus dinegosiasi itu milik Frans Ofa serta Edi Frans Ofa karena keduanya masih berkeberatan dan sampai saat ini belum sampai titik temu," ujar Sidete.

"Sebagai Pemerintah akan tetap berupaya menyelesaikan masalah ini agar tidak ada pihak yang dirugikan,"akunya

Mantan Camat Jailolo Seletan ini, berharap pemilik lahan dapat memberikan apresiasi dalam upaya menyelesaikan persoalan lahan tersebut sebab dapat mempercepat pembangunan di daerah.

Meski demikian, Sidete juga menyatakan, pemerintah berharap agar proses ini cepat selesai, "namun kembali lagi, itu merupakan bagian dari hak selaku pemik lahan akan tetapi semua pendekatan dilakukan oleh Bagian Pemerintahan," ungkapnya.

"Untuk sisa total anggaran yang belum terealiasi berkisar Rp 4 miliar lebih. Karena terdapat sebagian tanah yang belum terbayar yakni Frans Ofa 1 persil, Edi Frans Ofa 1 persil, Winda Sarangati 1 persil, Puspita 1 persil kemudian pihak keluarga Abdurrahman jadi sekitar ada 6 persil," terangnya.

Data yang dihimpun indotimur.com menyebutkan, pembangunan Taman Kota Jailolo (Ruang Terbuka Hijau) pada masa pemerintahan sebelumnya telah ditenderkan namun karena terbentur soal lahan dan pemangkasan anggaran untuk penanganan Covid-19 di Halmahera Barat hingga proyek tersebut mengalami gagal tender.

 (deko)


Reporter: Hasarudin Harun
Editor: Fadli

BERITA TERKAIT