HALBAR, OT - Tahun 2020 mendatang, nelayan di Desa Lako Akediri Kecamatan Sahu, Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), Maluku Utara (Malut) merencanakan dan bersepakat menyetarakan dan mengikuti harga ikan Tuna, sesuai dengan pasaran harga di Kota Manado, sebesad Rp, 70 ribu per kilo.
Rencana kenaikan harga ikan Tuna dilakukan nelayan Desa setempat karena untuk mendatkan hasil ikan Tuna dengan alat tangkap yang minim, sangat sulit.
Tak sekedar itu untuk memancing ikan Tuna jenis ekor kuning (biasa disebut warga sempat), sangat tergantung kalender, dimana dalam setahun, hanya empat kali musim, belum lagi para nelayan berhadapan dengan kondisi alam/cuaca buruk seperti ombak dan angin kencang.
Kepala Desa Lako Akediri, Samsul Miradji ditemui indotimur.com pada Minggu (22/12/2019) mengatakan, untuk memancing ikan Tuna, sudah menjadi mata pencarian nelayan meski.belum musim.
"Kemudian para nelaya dengan pengalaman bisa dapat kesulitan karena sering kali musim ikan Tuna juga disertai Paus. Untuk sekarang lagi musim Tuna, terhitung awal Desember 2019 sampai Januari akhir 2020 nanti tapi kebisaan nelaya itu setiap hari memancing ikan Tuna," kata Kades Samsul
Menurutnya, dalam memancing ikan Tuna, setiap nelayan bisa memperoleh 12 hingga 15 ekor ikan Tuna jenis eko kuning. "Lalu dalam proses penjualan ada bersifat pesanan (pelanggan-red) ada pula beli di tempat
"Ada istilah dari warga saya juga seperti ikan Tuna super (fisik ikan tak rusak) per ekor Rp 40 ribu tapi itu harga paling rendah. Dan terhitung awal Januari 2020 nelayan menjual satu kilo Rp 70 ribu ikuti harga pasaran di Manado," ujar Kades.
"Kekuatan tangkap ikan paling banyak bisa mencapai 12 ekor karena pola mancing masih manual, kemarin ada saya posting medsos itu tinggi ikan Tuna 1,30 meter dengan berat 60 kilohram," sambungnya.
Untuk mendukung itu, Kades membeberkan dari sisi Pemerintah desa (Pemdes) Lako Akediri, telah melakukan pengadaan perahu viber 2 GT sebenyak 15 unit secara bertahap, sejak tahun 2016, dan 2017 lalu tahun 2018
"Namun sampai sekarang belum ada perhatian dari Pemkab melalui Dinas Perikanan Dan Kelautan (DKP) Halbar seperti alat tangkap padahal saya sudah berulang kali mengajukan permohonan permintaan bantuan dengan bentuk proposal."ungkapnya.
Reporter: Hasarudin Harun
BERITA TERKAIT
TERPOPULER
LOKAL