HALBAR, OT - Setelah melakukan aksi protes.di depan kantor Bupati dan DPRD Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) baru-baru ini, maayarakat lingkar tambang yang tergabung dalam aliansi Komando Barisan Rakyat Loloda (KOBRA), kembali menggelar aksi protes di Desa Bakun Kecamatan Loloda Tengah (Loteng) Halbar.
Mereka memprotes aktifitas tambang emas PT. TUB di wilayah 8 (delapan) Desa di Loteng Halbar.
Informasi yang dihimpun indotimur.com menyebutkan, dalam aksi protes tersebut, masa aksi.sempat bersitegang dengan pihak keamanan dan karyawan perusahan sehingga mengakibatkan salah satu masa aksi pingsang karena mengalami penganiayaan.
Korlap massa aksi Rivo Tabusi kepada indotimur.com mengatakan, hasil negosiasi antara DPRD dengan warga lingkar tambang beberapa waktu lalu, DPRD berjanji akan melakukan investigasi di lapangan menyangkut dengan persoalan yang sedang terjadi di Loloda Tengah.
Menurutnya aksi yang dilakukan di Desa Bakun Pantai ini, untuk nendesak PT. TUB untuk menghentikan sementara aktifitas perusahan sebelum DPRD melakukan investigasi.
Dalam aksi itu, sempat terjadi ketegangan antara masa aksi dengan pihak karyawan PT TUB bersama Polisi sehingga mengakibatkan aksi tersebut ricuh yang berujung pada aksi pemukulan terhadap salah satu masa aksi atas nama Liok Berd Bohene hingga yang bersangkutan pingsan.
Terpisah Kapolres Halbar, AKBP Aditiya Laksimada ketika dikonfirmasi indotimur.com membenarkan aksi tersebut.
Orang nomor satu di jajaran Polres Halbar mengatakan, kabar soal salah satu peserta demo yang mengalami penganiayaan atas nama, Liok Buheme, tidak benar.
Kapolres menjelaskan, kronologis kejadian bermula saat aksi unjuk rasa yang dilakukan warga mendapat perlawanan dari masyarakat pro perusahan. "Keterangan saksi menyebutkan, kaki Liok Buhene tersangkut di motor Babinkamtibmas yang sudah dalam keadaan roboh, sehingga saudara Liok Buhene terjatuh dalam selokan tepat di depan rumah Kades Bakun Pante. Liok terjatuh karena aksi saling dorong antara masa aksi dengan warga pro perusahan," tulis Kapolres dalam keterangannya.
Sekitar pukul 14:00, personil pos PAM melakukan negosiasi dengan masa aksi agar tidak melakukan aksi pemboikotan jalan.
Warga pro perusahan yang mengetahui rencana masa aksi untuk memblokir jalan spontan marah dan ingin melakulan perlawanan, namun personil pos PAM langsung melakukan pendekatan terhadap warga yang pro perusahan untuk tenang dan tidak melakukan tindakan melanggar hukum.
Sebelumnya beredar kabar, salah satu Korlap aksi atas nama Liok dikabarkan dianiaya oleh sejumlah masyarakat yang pro perusahan(deko)