JAILOLO,OT - Anggota DPRD Komisi III Halmahera Barat (Halbar) menilai, kepemimpinan Danny Missy memasuki tahun kedua terlalu banyak di isi keluar daerah. Perjalanan dinas bupati Halbar ini dapat mempengaruhi program kerja yang sementara ini masih dalam proses.
Hal ini di sampaikan anggota DPRD Halbar komisi III, Mahdin Husen, Kepada Indotimur.com, Senin (25/09/2017). Menurutnya, sejak dilantiknya Danny Missy sebagai bupati Halbar langsung tancap gas keluar daerah. Ketika Danny kembali dari luar daerah langsung paparkan bermacam-macam program yang di lobi dari kementerian RI. Namun nyatanya program tersebut hingga kini belum terealisasi.
"Program tersebut di anataranya program jagung, program 10.000 ekor sapi, Bandara Kuripasai, Sengketa 6 Desa, GOR, Tenaga Surya, Beasiswa ke Luar Negeri, Kerja sama dengan Negara Swedia yang hanya sebatas wacana. bahkan, Bupati sendiri sampaikan DAK naik sampai 200 miliyar pada 2017 ini tapi pada kenyataannya tidak realisasi," tandas Mahdin.
Sehingga, lanjut Mahdin, bupati hanya menghabiskan waktunya dalam pesawat. seharusnya bupati lebih hati-hati. Sebab, DPRD yang memiliki fungsi kontrol wajib mengingatkan karena sangat berpengaruh dengan kelangsungan program pembangunan daerah. Jika kepala daerah sendiri tidak menetap di daerah," Tegas Mahdin Husen.
"Kami menilai, apa yang bupati lakukan hanya sekedar surga telinga. lebih baik jangan terlalu keluar daerah dan fokus perbaiki SKPD supaya bisa memiliki kinerja yang baik".Ungkap Politisi PKS ini.
Mahdin menambahkan, Mengingat tahun kemarin banyak program yang di sampaikan Bupati ke DPRD tapi belum ada kelanjutan. Kedepan bupati harus lebih fokus terhadap pembangunan. Karena, pembangunan jalan di kecamatan Ibu Loloda, Susupu-Tabaru, dan Matui-Tataleka sumber anggaranya dari Propinsi bukan dari Pemda Halbar.
" Kami DPRD belum melihat gebrakan Danny Missy yang benar-benar dari hasil program sendiri," katanya.
(red)