HALBAR, OT - Warga desa Lako Akediri Kecamatan Sahu, Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), Provinsi Maluku Utara (Malut), menolak kegiatan suntik gratis KB dan pembagian insentif para kaders KB dari
Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DPPKB) Halbar, di Desa setempat, Selasa (21/05/ 2020)
Informasi yang dihimpun indotimur.com menyebutkan, aksi spontan penolakan warga karena melihat keramaian atau kerumunan di kantor Desa Lako Akediri, ditengah himbauan pemerintah untuk berdiam diri di rumah sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran pandemi coronavirus (covid-19).
Kepala DPPKB Lenii Ngiwe, saat dikonfirmasi, wartawan, mengaku kegiatan tersebut telah diagendakan bahkan telah meminta ijin kepada ketua gugus tugas penanganan covid-19 Halbar, sehingga pihaknya berani melakukan kegiatan.
Bahkan, lanjut Leni, dalam kegiatan tersebut, pihaknya memberlakukan protokol kesehatan dengan menjaga jarak saat melakukan pembagian insentif kaders KB, dengan menempatkan jarak 2 meter untuk 5 penerima insentif, "sedangkan yang lain di luar kantor Desa, nanti dipanggil baru masuk," katanya.
Imam desa Lako Akediri, Hasan Muhammad, menuding pemerintah yang membuat aturan dan pemerintah sendiri yang melamggar.
"Aturan untuk tidak berkumpul banyak orang dan menjaga jarak adalah himbauan pemerintah. Terus bagaimana pemerintah bawa banyak orang ke Desa ini (Lako Akediri-red)," teriak Imam masjid Assikin Desa Lako Akediri.
Dikatakan, tidak ada yang bisa memastikan orang yang datang, aman dari virus, sehingga wajib melakukan langkah-langkah antisipasi.
"Sesuai arahan polisi beberapa hari lalu di desa Lako Akediri dan pemerintah untuk jaga jarak dan hindari bakumpul banyak orang," tambahnya.
Dia menyesali tindakan pemerintah yang terkesan melanggar aturan yang dibuat, "berkumpul yang paling utama adalah berkumpul orang untuk sholat dan ibadah di gereja. Namun, kegiatan agama itu sekalipun pemerintah menginstruksikan untuk tidak dilakukan, sehingga kami sesali Pemda sendiri datang buat kegiatan di desa dengan melibatkan banyak orang," cecarnya.
Imam menegaskan, tidak ada alasan lain yang memperbolehkan DPPKB untuk melakukan kegiatan, sebab dia tidak dapat menjamin orang yang berkumpul itu bebas dari virus.
"Jangan karena kalian dari kesehatan terus klaim aman dari virus, dokter di negara Amerika, di Jakarta juga bisa terjangkit virus corona, terus kalian melawan," cecar imam seraya menyarankan, insentif itu sebaiknya diserahkan ke kader KB Desa untuk.didistribusikan.
Karena ditegur imam, keterwakilan kaders KB masing-masing desa se-Kecamatan Sahu itu, kemudian membubarkan diri.
Namun tak berselamg lama, Kepala DPPKB Lenii Ngiwe, bersama rombongan datang dan melanjutkan kegiatan tersebut sehingga undangan dari keterwakilan desa pada wilayah Kecamatan Sahu, akhirnya kembali digelar. (deko)