HALBAR, OT - Guna mencegah penyebaran coronavirus di Jailolo Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), para pengurus masjid An'Nur Desa Gufasa, Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, berasama perangkat desa, tokoh adat, tokoh masyarakat dan pemuda setempat, Kamis (2/4/2020) malam tadi, melakulan ritual "Tawaf Gam" untuk mencegah "Bubaku Wosa Gam"
Pantauan indotimur.com puluhan orang dengan jubah putih mulai berkumpul di masjid An'Nur. Sekitar pukul 19.00 WIT, perangkat desa bersama tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemuda melakulan ritual "tawaf" atau berkeliling kampung, sembari melantunkan kalimat-kalimat Allah (dzikir) yang dipimpin oleh imam Masjid An'Nur, Hi Ahmad Abdullah dan perangkat masjid.
Tawaf Gam atau keliling kampung dengan obor, dilaksanakan khusus dalam desa Gufasa, usai shalat Magrib dengan kalimat-kalimat dzikrullah.
Rute yang ditempuh dalam ritual ini, diantaranya, jalan utama di desa Gufasa, Desa Gamlamo, Desa Jalan Baru, hingga ke Area Pelabuhan yang berbatasan dengan Desa Guaemaadu. Setiap pertigaan atau perempatan yang dilalui, tokoh agama yang dipimpin imam masjid An-Nur itu berhenti sejenak untuk membacakan doa tolak bala untuk memanjatkan doa agar segala macam penyakit termasuk wabah corona tidak masuk ke kampung atau dalam bahasa daerah Halbar disebut "Bubaku Wosa Gam"
Tawaf melewati pertigaan Jalan Pasar Jailolo hingga ke kawasan Area Lapangan Festival Jailolo, kemudian kembali berakhir di Masjid An'Nur Desa Gufasa.
Setelah sampai di masjid dilanjutkan dengan melaksanakan tahlilan sekaligus membacakan doa tolak bala
“Jauh sebelum ini di negeri ini sudah terdapat tradisi tawaf untuk tolak bala ketika Bubaku Wosa Gam (Negeri Dilanda Wabah). Dahulu, para leluhur melakukan tradisi Sigofi Gam (membersihkan kampung) dan tawaf gam (berdoa keliling kampung),” kata Hi. Said Tamher, salah satu Khotib di masjid An'Nur, dan tokoh agama setempat.
Menurutnya, ritual ini adalah upaya tokoh agama, tokoh masyarakat bersama aparatur desa dalam mencegah penyebaran coronavirus sekaligus ungkapan rasa syukur dan permohonan ampunan kepada Allah SWT.
"Saya harap pemerintah dan masyarakat tidak panik, kemudian bekerja sama dengan para tokoh agama di masing-masing Desa di Jailolo untuk melaksanakan tradisi-spiritual ini di setiap kampung di Jailolo," harapnya. (deko)