HALBAR, OT - Wakil ketua II DPRD Kabupaten Halmahera Barat, Riswan Hi Kadam mengatakan, kepimpinan James Uang dan Djufri Muhammad berpotensi “ikat pinggang” karena beban membayar utang yang ditinggalkan pemerintahan sebelumnya.
"Jika periode James Uang dan Djufri Muhammad tidak matang dalam perencanaan pembayaran utang, maka berpootensi sampai dengan masa jabatan berakhir tidak dapat menyelasaaikan utang yang ditinggalkan oleh mantan Bupati Danny Missy," kata Riswan Hi Kadam, Senin (1/3/2021) di kantor DPRD setempat.
Riswan menjelaskan, jika proyeksinya utang Rp 300 miliar lalu disimulasikan pembayaran selama tiga tahun, berarti setiap tahun harus diangarankan oeh pemerintah sebesar Rp 100 miliar.
Namun, kata Riswan, apabila setiap tahun dibayar Rp 100 miliar selama tiga tahun, maka dapat mempengaruhi arus kas dan kewajiban-kewajiban lain dari pemerintah.
”Jadi kalau pemerintahan Jams-Djufri mengalokasikan Rp 100 miliar per tahun. Itu hal yang riskan karena akan mempengaruhi cashflow kita,” katanya.
Dia menyarankan, apabila Rp 100 milliar terlalu besar maka diturunkan ke angka Rp 75 miliar dan dilakukan elama 4 tahun.
“Kalau Rp 75 miliar dikalikan empat tahun, maka hasilnya Rp 300 miliar dapat diselesaikan,” ujarnya.
Dengan demikian lanjut Riswan, pembayaran utang buka hanya satu tahun tapi selama kepimpinan Jams – Djufri satu periode semua pihak “ikat pinggang”.(deko)