Home / Kabar Gosale

Di Hadapan Ketua DPD-RI, Gubernur Malut Minta Sofifi Dibangun Sebuah Bandara

29 Januari 2021
Foto bersama Ketua DPD RI dan rombongan bersama Gubernur Malut dan Forkopimda

TERNATE, OT- Kunjungan Kerja Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti beserta rombongan di Provinsi Maluku Utara (Malut), menyerap banyak aspirasi dari Pemerintah setempat, salah satunya adalah permintaan pembangunan bandara di Ibu kota provinsi Malut, Sofifi.

Gubernur Malut, Abdul Gani Kasuba dalam acara ramah tamah dengan Ketua DPD RI, Kamis(28/01/2021) menyampaikan, dengan adanya kunjungan ketua DPD RI ke Provinsi Maluku Utara dapat mendorong pembangunan sekaligus menjadi motivasi bagi pemerintah Provinsi Maluku Utara, baik dalam rangka pembangunan daerah.

Gubernur juga meminta kepada Ketua DPD-RI agar menyampikan kepada Menteri Perhubungan untuk membangun sebuah bandara udara di Sofifi, agara lebih mempermudah akses transportasi.

“Agar ada penerbangan dari jakarta bisa langsung ke ibu kota Sofifi, sehingga Sofifi bisa bangkit dan dikenal lagi sebagai sebuah ibu Kota Provinsi,” katanya.

Gubernur berharap, semoga dalam pelaksanaan tugas DPD RI tetap diberi kesehatan dan dapat memberi dorongan kepada Pemerintah Provinsi  Maluku Utara dan mendukung dalam upaya percepatan pembangunan daerah ditengah pandemi  covid-19.

Sementara Ketua DPD-RI dalam sambutanya mengatakan, DPD RI akan terus memberikan dukungan agar provinsi Maluku Utara menjadi primadona di wilayah regional Sulampua (sulawesi, maluku, papua) serta menjadi derah andalan secara nasional terutama untuk peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Maluku Utara.

“DPD RI adalah wakil Daerah, maka kami selalu bekerja untuk memgawal kepentingan derah agar mendapat perjatian dari pemerintah pusat, oleh karena kami punya sloga ‘Dari Daerah Untuk Indonesia’ karena wajah indonesia adalah wajah 34 provinsi di indonesia," urainya

Ia mengaku, Kementrian Perhubungan berencana membangun bandara udara di pulau halmahera. Termasuk pencanangan kementrian PUPR pada tahun 2022 untuk membangun jembatan Ternate-Tidore.

Momentum ini, kata dia, harus dijadikan sebagai kebangkitan pertumbuhan ekononi dan pembangunan. Oleh karenanya seluruh potensi dan elemen masyarakat Maluku Utara harus bisa mengambil peran aktif.

“Mari kita wujudkan bersma agar masa-masa kejayaan kerajaan kesultanan ternate dan tidore bisa hidup kembali," ajaknya.(red)


Reporter: Tim

BERITA TERKAIT