TIDORE,OT- Buat masyarakat Kota Tidore khusunya dan Maluku Utara umunya, tidak asing lagi dengan kegiatan parade Juanga (perahu pasukan), yang dilakukan oleh Kesultanan Tidore dan pemerintah Kota Tidore. Acara yang mengambarkan tentang sejarah perang Sultan Nuku dalam mengusir VOC (Belanda), dikemas menjadi wisata bahari, sejarah dan budaya, untuk memeriahkan Hari Jadi Tidore (HJT) ke 909 yang dilaksankan, Senin (10/4/2017) kemarin.
Proses kegiatan Parade Juanga ini diawali dengan keluarnya Sultan Tidore, Husain Sjah dengan para Bobato (pengikut) bersama Wali Kota Tidore Ali Ibrahim dan Wakil Wali Muhammad Senen dari Kadato (kedaton) Kie (guung) menuju Dermaga Kesultanan Dorokolano (jembatan Sultan). Sebelum naik ke Kagunga (perahu Sultan), Imam Kesultanan Tidore membacakan doa selamat.
[caption id="attachment_1394" align="alignnone" width="700"] Sultan Tidore dan rombongan Berdoa sebelum melaksankan parade Juangan[/caption]
Setelah itu, Sultan bersama Wali Kota naik ke atas Kagunga, selanjutnya berputar di depan dermaga sebanyak tiga kali. selanjutnya, Sultan dan pasukan menuju Kota Ternate dan berlabuh di Dermaga Residen. Saat tiba di dermaga Residen, suasana haru memuncak ketika Kagunga (Perau Sultan) berlabuh, puluhan warga sudah menanti kehadiran Sultan di Ternate. Bahkan Wali Kota Ternate, Burhan Abdurrahman menjemput langsung Sultan.
Upacara penyambutan dilakukan oleh Pemerintah Kota dan Kesultanan Ternate, selanjutnya dilakukan tatap muka bersama Bobato (pengikut) Kesultanan Ternate, warga Tidore di Ternate yang dilaksanakan di Kadaton Tidore (kelurahan Tanha Raja). Selain itu, pertemuan Sultan Tidore dengan Pemerintah Kota Tidore bersama Wali Kota Ternate dan juga warga Tidore.
Secara bergantian, Wali Kota Tidore Ali Ibrahim, Wakil Walikota Tidore Muhammad Senin, Wali Kota Ternate Burhan Abdurahman dan Sultan TidoreHusain Sjah menyampaikan sambutannya sebagai ungkapan rasa syukur atas digelarnya rangkaian kegiatan HJT ke 909.
(red_mehrunnis(red)