Home / Budaya

Enam Pelajar SMP Negeri 3 Ternate Bakal Tampil di Rakernas APEKSI Balikpapan

29 Mei 2024
Kepala Sekolah SMP N 3 Kota Ternate, Wahda S. Umsohy

TERNATE, OT - Enam pelajar SMP Negeri 3 Kota Ternate akan tampil pada kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVII Asosiasi Pemerintah Seluruh Indonesia (APEKSI) di Balikpapan yang dijadwalkan pada tanggal 3 hingga 6 Juni mendatang.

Rencananya, enam siswa SMP Negeri 3 Kota Ternate itu akan menampilkan tarian Salai Malom pada ajang yang akan dihadiri hampir 100 Wali Kota se-Indonesia.

Kepala Sekolah SMP N 3 Kota Ternate, Wahda S. Umsohy mengatakan, tarian Salai Malom merupakan kolaborasi tarian patriotik dan tarian pergaulan yang berasal dari Maluku Utara.

Menurutnya, tarian yang menggabungkan perpaduan gerakan tarian soya soya, dana dana dan lalayon itu dibawakan oleh tiga pasangan penari yang berasal dari siswa/siswi SMP Negeri 3 Kota Ternate.

.

Mantan Kepsek SMP Islam 1 Kota Ternate itu menambahkan, tarian soya -soya atau juga dikenal dengan tarian perang merupakan tarian tradisonal yang dipercaya telah ada sejak jaman Kesultanan Ternate. 

"Tarian soya soya yang berarti pantang menyerah dan juga dapat dimaknakan sebagai penjemputan. Soya - soya merupakan ungkapan kebangggan mereka terhadap perjuangan para pendahulu dalam mengusir penjajah negeri Ternate yang sangat kaya," terang Wahda saat ditemui di kantor Wali Kota, Rabu (29/5/2024).

Tarian ini kata dia, terinpirasi dari peristiwa penyerbuan bala (tentara) Ternate ke benteng Kastela atau benteng Notra Senora Del Rosario di Ternate yang diduduki oleh Portugis. "Selanjutnya tarian ini digunakan untuk membangkaitkan semangat prajurit kesultanan Ternate dalam berperang," tukas Wahda.

Gerakan tari soya - soya merupakan gerakan yang khas karena menggambarkan gerakan menyerang, mengelak, dan bertahan seperti halnya ketika berperang.

Sedangkan tarian Lalayon, lanjut Wahda, biasanya dibawakan dalam berbagai acara-acara formal seperti pesta adat atau perkawinan. 

"Tarian ini adalah karya etnik Maluku Utara yang mudah menyatu, karena masih banyak diketahui oleh para generasi muda Ternate. Mereka sangat mendukung tarian ini, karena nilai universal yang terkandung di dalam tarian Lalayon," ujarnya.

Tambahnya, tarian ini juga bermakna sebuah ucapan syukur atas berbagai anugerah Yang Maha Kuasa terhadap manusia dalam bentuk alam serta makhluk hidup di dalamnya. Ucapan syukur ini dituangkan dalam bentuk rasa sayang dan perhatian yang selalu diwujudkan dalam keseharian hidup manusia.

Wahda juga meminta dukungan dan doa restu seluruh masyarakat Kota Ternate agar para siswa/siswi memberikan penampilan terbaik saat kegiatan nanti.

"Ini juga bagian dari promosi pariwisata Kota Ternate di kancah nasional, karena kegiatan APEKSI di Balikpapan akan dihadiri seluruh Wali Kota se-Indonesia," pungkasnya.

 (fight)


Reporter: Gibran
Editor: Redaksi

BERITA TERKAIT