Home / Ekonomi / Bisnis

Ini Penyebab Harga Tiket Pesawat Garuda Mahal

Agung : Kita Tetapkan Harga Berdasarkan TBA dan TBB
21 Desember 2018
Agung Gunawan, Sales

TERNATE, OT - Menjelang Natal dan Tahun Baru 2019, harga tiket maskapai Garuda Indomesia, mengalami peningkatan. Meski demikian, harga tiket yang ditawarkan perusahan penerbangan plat merah itu, tetap mengacu pada Tarif Batas Atas (TBA) dan Tarif Batas Bawah (TBB) dari ketentuan.

 Sales & Service Manager PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk Branch Office Ternate Maluku Utara, Agung Gunawan  kepada indotimur.com, menyatakan, harga tiket Garuda sebenarnya tetap, karena maskapai penerbangan di manapun itu, akan tetap mengacu pada Tarif Batas Atas dan Bawah, "jadi sebenarnya harga yang kita tawarkan itu sudah sesuai dengan ketentuan," kata Agung yang ditemui di kantor Garuda.

Dia menyatakan, tingginya harga tiket lebih disebabkan karena Suppy dan Demand, dimana mendekati christmast dan tahun baru, arus atau trafict dari penumpang umumnya tinggi sehingga tarif harga batas bawah sudah habis, karena jauh hari sudah terbeli atau terjual.

Sehingga harga yang tersedia hanya ada harga batas atas, "jadi bukan menaikkan tapi dalam penerbangan itu ada tarif harga batas atas dan bawah di ekonomi itu begitu jadi, harga promonya habis serta merta yang hanya tersedia harga premium," jelasnya.

Dia juga menambahakan, untuk harga yang paling tertinggi itu, berada di kisaran angka Rp  3,8 juta untuk Ternate-Jakarta, Ternate-Manado Rp 1,8  juta dan Ternate-Ambon Rp 1,7 juta, "dan trafict yang mulai cukup banyak istilahhya mau merayakan christmast dan tahun baru itu seperti Manado dan Jakarta mungkin juga  masyarakat Ternate pendatang yang liburan.

Agung juga mengatakan, untuk kembali normal, tergantung trafick yang masih tinggi, "penerbangan yang lainnya pasti sama jadi jika traficknya turun, mungkin kembali normal, itu mungkin di Januari sampai Maret," tutupnya. (tika)


Reporter: Sartika M. Bodja

BERITA TERKAIT