Home / Pariwisata / Event

Tangkai Bujang Dare Digelar Perdana Dalam FSBM Kalbar

08 November 2018

SEKADAU KALBAR, OT - Lomba tangkai bujang dare Kalimantan Barat 2018 baru diselenggarakan pertama kali dalam Festival Seni Budaya Melayu (FSBM) ke–XII Tingkat Provinsi Kalbar di Kabupaten Sekadau. Dari 14 kabupaten kota se Kalimantan Barat, baru 10 kabupaten dan kota saja yang mengirimkan perwakilannya pada lomba tangkai budang dare.

Ketua Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Provinsi Kalimantan Barat, Prof. Chairil Effendy mengungkapkan, FSBM baru pertama kali menyelenggarakan tangkai bujang dan dare. Ia menilai panitia di Sekadau cukup profesional dalam menyelenggarakan kegiatan tersebut hingga berjalan dengan lancar.

“Mudah-mudahan, dimasa-masa depan akan ditingkatkan kualitas penyelenggaraannya,” ujarnya,Rabu (7/11/2018) malam.

Chairil berharap, nantinya setiap daerah bisa mengirim perwakilannya. Diketahui, pada tangkai bujang dare baru 10 kabupaten dan kota yang ikut serta dalam lomba tersebut.

“Mudah-mudahan 2 tahun kedepan, 14 kabupaten dan kota mengirim semuanya,” ucap Chairil.

Ia juga mengapresiasi para pemenang bujang dare. Tercatat, untuk kategori bujang Kalbar disabet finalis dari Kayong Utara. Sedangkan, finalis dari Melawi mendapat predikat dare Kalbar.

“Mereka (finalis, red) pinter-pinter. Tes psikologi mereka hasilnya positif. Bahkan, ada satu yang diluar rata-rata, tinggi sekali itu dari Kayong Utara, IQ-nya 120,” beber Chairil.

Dengan begitu, kata dia, anak-anak yang berpotesi dibidang akademik bisa didapat. Bahkan, ia berharap, mereka bisa ditarik untuk kuliah dan lain sebagainya agar karir mereka jelas kedepannya.

“Saya juga berharap kepada semua finalis mengembangkan diri terus-menerus agar dalam event bujang dare yang akan datang bisa ikut dan meningkatkan hasilnya,” harapnya.

Ajak Generasi Muda Lestarikan Budaya Melayu

Riri Wulandari, Dare Kalbar 2018 menuturkan, dirinya ingin tetap menjaga dan melestarkan budaya melayu, terutama dikalangan muda. Dara berusia 17 tahun itu berharap pemuda-pemudi di Kalimantan Barat membantu dirinya untuk melestarikan budaya yang ada.

Pelajar dari MABMP Nanga Pinoh tak menampik masih banyak kaum muda yang acuh tak acuh terhadap kondisi sosial dan budaya. Bahkan, ia akan membuat program demi melestarikan budaya.

“Insya Allah, saya akan mengadakan program yang berkaitan dengan budaya melayu agar pemuda Kalbar bisa lebih memahami, mengetahui dan memikirkannya,” ungkapnya.

Sementara itu, Bujang Kalbar 2018, Noviandika Rizki Pratama mengatakan, dirinya akan menggali potensi-potensi yang ada di Kalbar. Ia juga mengajak anak muda khususnya kaum milenial untuk lebih mencintai budaya melayu.

“Target (sasaran, red) anak-anak muda agar lebih mengenal dan menumbuhkan rasa memiliki,” katanya yang juga menyukai olahraga, seni dan membaca buku.

Pelajar berusia 17 tahun dari SMA 1 Kayong Utara itu mengajak, kaum muda khususnya melayu agar menjaga adat dan budaya melayu. Sehingga tak lekang oleh waktu. Bahkan, ia juga ingin membuat paguyuban pemuda-pemuda tanjak.

“Saya ingin mengubah mindset anak muda, kalau melayu itu keren. Melayu itu asik dan melayu tidak kalah dengan lainnya. Saya ingin mengajak mereka menjag adat dan budaya serta pariwisata yang ada di Kalbar,” pungkasnya. (red)


Reporter: Yahya Iskandar

BERITA TERKAIT