Mahasiswa Stikes Halmahera Temukan Enam Obat Herbal
30 Mei 2017
TOBELO, OT- Mahasiswa dan dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Halmahera, Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut), berhasil menemukan enam obat herbal dari tanaman yang tumbuh di daratan pulau Halmahera.
Ketua Yayasan Medika Mandiri, Dr. Arend L Mapanawang kepada wartawan mengatakan, saat ini pihaknya sudah mengajukan enam hak paten temuan Stikes Halmahera. Dua diantaranya sudah keluar rekomendasinya yaitu, golaren (golobe) dan daun gedi, sementara sayur lilin, halkol (boteme) dan daun pisang dalam proses di Kemenkum HAM RI.
Saat ini kata dfia, temuan terakhir adalah daun pisang kapuk kering. �Secara empiris sudah digunakan untuk penurunan panas dan lainnya. "Sekarang dosen dan mahasiswa farmasi keperawatan Stikes sedang meneliti manfaat daun pisang kering untuk kesehatan manusia,� terangnya.
Menurutnya, daun pisang kapuk kering terdapat ada beberapa senyawa aktif seperti, beta sterol vitamin E, 3 methyil dan 5 alfa. Kasiatnya mampu memperbaiki metabolisme kolestrol tubuh.
Selain itu, Dr. Arend selaku Ketua Tim melakukan uji senyawa bekerja sama dengan Laboratorium Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. �Saat ini berhasil meneliti sekitar 30 senyawa yang mengandung herbal asli alam Halmahera,� terangnya.
"Tidak lama lagi usaha kecil obat tradisional segerah hadir di Halut, tepanya di Desa Pitu. Ini hal yang langkah dan pengembangan dari kewirausahaan farmasi Stikes Halmahera," tandas Aren.
Lanjut dia, pihaknya lagi menunggu tim BPOM Provinsi Maluku Utara untuk visitasi pada. �Dokumen kelengkapan perusahaan dan bahan baku sudah siap. Obat jamu herbal pertama di Maluku Utara akan di kembangkan oleh PT. Halmahera Mandiri Sehati (HMS), dengan nama produksi herbalove terdiri dari beberapa jenis seperti golaren (Golobe), Halbet (Sayur lilin), halkol (Boteme)," terangnya.
(red)