TERNATE, OT - Sejumlah traffic light atau lampu lalulintas yang ada pada beberapa titik di Kota Ternate tidak berfungsi. Kondisi ini tentu sangat membahayakan para pengguna jalan terutama pengendara kendaraan karena sangat rawan kecelakaan.
Berdasarkan pantauan indotimur.com, tidak kurang dari tiga traffic light di Kota Ternate tidak berfungsi baik, bahkan ada yang tidak berfungsi sama sekali.
Selain di pertigaan Salero, traffic light yang mengalami kerusakan juga terdapat di perempatan Prima Photo Kelurahan Gamalama dan pertigaan menuju pasar Bastiong.
Rasna Ansar, salah seorang pengendara mengatakan, tidak berfungainya lampu lalulintas ini sangat membahayakan pengendara yang melintas.
Dia mengaku, kerap menemukan ada pengendara yang saling menyalahkan akibat padamnya lampu lalulintas.
“Saya pernah dimarahi oleh pengguna jalan lain sebab masih berhenti padahal lampu hijau sudah menyala, jadi lampu merahnya nyala, sedangkan hijau mati. ini kan buat bingung pengguna jalan raya,’’ ucap Rasna saat ditemui di pertigaan Bastiong.
Menanggapi hal tersebut, otoritas jalan raya di Ternate, melalui Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Ternate, Faruk Albaar mengatakan, persoalan lampu lalulintas yang rusak sudah diusulkan ke bagian keuangan untuk mengalokasikan anggaran perbaikan, namun anggarannya kosong karena sudah dialihkan untuk penanganan covid-19.
Dia mengaku, untuk memperbaiki satu unit lampu lalulitas, pihaknya membutuhkan anggaran hampir Rp, 50 juta, karena harus mendatangkan tekhnisi dari Bandung.
"Tidak ada anggaran, kami sudah usulkan untuk perbaikan dan biayanya sebesar Rp.26 juta, tetapi harus datangkan teknisinya dari Bandung, belum lagi biaya transportasi dan akomodasi para teknisi semuanya kita yang tanggung, itu yang sulit,” kata Faruk.
Menurutnya, traffic light yang ada saat ini menggunakan system modul dengan papan PCB sehingga bila ada kerusakan tidak bisa mengganti alatnya saja, tetapi harus mendatangkan teknisinya untuk memperbaiki.
“Anggaran kita kan sudah ada setiap tahunnya, tapi karena sudah dialihkan untuk covid-19, otomatis kita sangat kesulitan, banyak masyarakat yang mengadukan ini ke kita, tapi kita tidak bisa apa-apa sebab tidak bisa menggunakan PAD juga,” pungkasnya. (ier)