TERNATE, OT - Aksi belasan warga Mangga Dua Utara, Kecamatan Ternate Selatan, yang memboikot aktifitas kantor Lurah pada Rabu (19/1/2022), ditanggapi Lurah Mangga Dua Utara, Zulkarnain Soamole.

Kepada indotimur.com Zulkarnain mengaku, masalah ini adalah persoalan pribadinya dengan Ketua RW 06, sehingga berujung pada pemalangan kantor Lurah.

Dia menjelaskan, aksi boikot aktivitas kantor Lurah diduga ada kaitannya dengan hutang janji mantan Lurah sebelumnya, terkait pembangunan jalan di lingkungan RW 06.

"Jadi ada janji antara Lurah sebelumnya dengan istri ketua RW 06, yang mana jika pencairan DPPK baru digantikan uangnya senilai Rp 2 juta untuk membiayai pembuatan jalan tersebut," terang Lurah.

BACA JUGA : Warga Mangga Dua Utara Boikot Aktivitas Kantor Lurah

Dia mengaku, beberapa waktu lalu, anggaran DPPK Kelurahan Mangga Dua Utara telah dicairkan, hanya saja setelah didistribusi ke pos-pos kegiatan, anggaran untuk mengganti uang istri ketua RW 06 belum bisa diganti.

"Sebenarnya saya juga punya niat untuk ganti hutang mantan Lurah tersebut, uang yang cair dari DPPK memang saya yang tahan, namun ada beberapa kebutuhan utama yang harus saya kedepankan, seperti penyaluran bantuan sosial yang sudah berjalan, bantuan proposal dan selanjutnya bantuan modal usaha," ungkap Zulkarnain.

Dia juga menduga, langkah yang diambil untuk memenuhi kebutuhan utama Kelurahan disampaikan staf Kelurahan sehingga disampaikan kepada ketua RW.06.

"Kemudian dalam dua hari terakhir ini, beliau (ketua RT.06) datang mencari saya dan tidak ketemu, maka timbulah aksi protes ini," ungkap Zulkarnain.

"Pada prinsipnya jika saya menggali akar permasalahan ini terjadi itu hanya persoalan pribadi antara saya dan istri ketua RW dan mantan Lurah sebelumnya itu yang tidak terealisasi," jelasnya.(ier)