TERNATE, OT - Wali Kota Ternate, Dr M.Tauhid Soleman meluncurkan proyek perubahan (proper) Strategi Pengelolaan Sampah “Gerakan Si Lisa” yang digagas reformer Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Ternate, Muhammad Syafei pada Minggu (22/9/2024).
Saat memberikan laporan, Muhammad Syafei selaku reformer mengatakan, selain melaunching Gerakan Si Lisa, pihaknya juga melakukan sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) nomor 1 tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah dan Peraturan Walikota (Perwali) nomor 22 tahun 2022 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik.
Menurutnya, dalam Perda nomor 1 tahun 2013, terdapat pasal yang mengatur sanksi pidana terhadap pelanggaran pengelolaan sampah. “Perda nomor 1 tahun 2013 dan Perwali nomor 22 tahun 2022, meski telah disahkan namun sampai pada hari ini belum juga diterapkan,” sebut Syafei dalam laporannya di kantor DLHK.
Dia memastikan, setelah melakukan sosialisasi, pihaknya bersama unsur terkait lainnya akan menerapkan untuk mendukung program penanganan sampah di Kota Ternate.
Berdasarkan data yang dimiliki DLHK Kota Ternate, produksi sampah organik di Kota Ternate per hari bisa mencapai 100 hingga 120 ton.
Syafei berharap dengan adanya Gerakan Si Lisa dapat mengurangi produksi sampah di Kota Ternate. "Kami selaku pemerintah membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak untuk menangani sampah,” jelasnya.
Untuk impelentasi proper ini, pihak DLHK menetapkan tiga Kelurahan sebagai pilot projet Gerakan Si Lisa diantaranya, Kelurahan Kayu Merah di Kecamatan Ternate Selatan, Kelurahan Maliaro di Kecamatan Ternate Tengah dan Kelurahan Salero di Kecamatan Ternate Utara.
“Dasa Wisma masing-masing Kelurahan akan menimbang sampah organik dan non organik yang kemudian dilaporkan agar dapat diketahui peningkatan atau penurunan produksi sampah di masing-masing Kelurahan yang telah ditetapkan," terang Syafei.
Dia berharap, proper ini mendapat dukungan dari seluruh masyarakat Kota Ternate, karena tanpa peran dan partisipasi masyarakat, penanganan sampah yang dilakukan Pemerintah Kota Ternate tidak akan maksimal, "tentu harus ada peran aktif masyarakat dalam upaya penanganan sampah," pungkasnya.
(fight)