TERNATE, OT - Pemerintah Kota Ternate, melalui Dinas Ketahanan Pangan (Ketpang) akan menggelar pangan murah yang dijadwalkan pada Kamis, (7/3/2024) besok di taman Film Benteng Oranje Ternate.
Kegiatan pangan murah yang diinisiasi Dinas Ketpang ini, bertujuan untuk mengatasi kenaikan harga pangan jelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024 M.
Kepala Dinas Ketpang Kota Ternate, Muhammad Hartono mengatakan, sebagai OPD yang teegabung dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Dinas Ketahanan Pangan memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mengintervensi harga pangan yang ada di pasaran.
Dia mengaku, saat ini, telah terjadi kenaikan harga beras yang cukup signifikan secara nasional, sehingga Pemkot Ternate akan melakukan upaya dalam mengatasi stok dan harga pangan.
“Untuk itu, pada hari Kamis, (7/3/2024) besok Dinas Ketahanan Pangan akan menggelar pangan murah yang dipusatkan di taman Film Benteng Oranje Ternate,” ungkap Hartono dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi indotimur.com pada Rabu (6/3/2024).
Menurut Hartono, kegiatan pangan murah ini dalam rangka membantu masyarakat yang sementara ini diperhadapkan kenaikan harga Sembako yang cukup tinggi menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2024.
“Memang ini juga menjadi sebuah pelajaran buat Dinas Ketpang dan TPID kedepannya untuk menyiapkan skema atau pola untuk mengatasi permasalahan pangan seperti ini dengan lebih baik,” terangnya.
Dia juga menyebut, saat ini Kota Ternate mengalami inflasi 2,29 y-o-y sebagaimana dipublikasikan oleh BPS Kota Ternate, dan Indeks harga konsumen sedikit tinggi di angka 106 sesuai data dari BPS.
“Tentunya akan berdampak yang tidak baik bagi perekonomian Kota Ternate, dengan laju inflasi yang dimiliki. Karena, ada beberapa indikator penyumbang inflasi, diantaranya harga ikan dan tiket pesawat,” tambahnya.
Hartono turut menyebut, kenaikan harga beras secara nasional diakibatkan tingkat konsumsi masyarakat terhadap beras komersil cukup tinggi. Padahal, beras yang diproduksi Bulog tidak kalah jauh kualitasnya seperti beras yang ada di pasaran.
“Bahkan harga beras dari Bulog itu tidak pernah naik, dibandingkan beras yang dipasarkan seperti Bola Mas, Cendrawasih dan Spesial. Hanya saja, masyarakat jarang mengkonsumsi beras yang diproduksi Bulog yang salah satunya menjadi alternatif kenaikan harga beras komersil premium di pasaran,” ungkap Hartono seraya menyebut, harga beras komersil premium mencapai Rp19 ribu per kg, sedangkan harga beras Bulog masih stabil di angka Rp13 ribu per kilogram.
“Kita juga berharap agar masyarakat bisa mengkonsumsi beras Bulog, sebab kualitas beras Bulog tidak sama dengan yang diproduksi pada tahun-tahun sebelumnya," imbaunya.
Hal ini dilakulan sebagai upaya menekan kenaikan harga beras komersil premium yang dipasarkan seperti Bola Mas, Cendrawasih dan Spesial dan merk-merk beras premium lainnya.
(fight)