TERNATE, OT - Sejak dibuka pada 26 Juni 2024, panitia seleksi (pansel) Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama di lingkungan Pemerintah Kota Ternate mencatat sedikitnya 3 calon peserta yang telah mengambil formulir pendaftaran untuk dua jabatan diantaranya, jabatan Kepala Dinas Perindag dan jabatan Inspektur.
Informasi yang dihimpun indotimur.com menyebutkan, 3 calon peserta yang telah mwngambil formulir pendaftaran diantaranya, Kepala Dinas Ketpang, M Hartono, Plt Kadis Perindag Nursida DJ Mahmud, serta Inspektur Pembantu di Inspektorat, Fahri Nahar.
Kepala BKPSDM Kota Ternate, Samin Marsaoly membenarkan tiga calon peserta selter JPT Pratama telah mengambil formulir pendaftaran, "sesuai data, ada 3 calon peserta yang telah mengambil formulir pendaftaran," kata Samin di kantor BKPSDM Kota Ternate, Jumat (28/6/2024).
Menurut Samin, sesuai pengumuman, masa pendaftaran akan berakhir pada tanggal 10 Juli 2024, sehingga masih ada kesempatan bagi para calon peserta lainnya untuk mendaftar.
“Seleksi ini kan terbuka, jadi siapa saja bisa melamar, kita buka untuk semua baik dari dalam maupun dari luar Pemkot Ternate," terang Samin seraya mengaku, sejauh ini belum ada pendaftar dari luar Pemkot yang mengambil formulir.
BACA JUGA : Berikut Tahapan dan Persyaratan Seleksi Terbuka Jabatan Inspektur dan Kadis Perindag Kota Ternate
Berdasarkan ketentuan, minimal peserta yang mendaftar dalam satu jabatan sebanyak 3 orang, "kemudian satu peserta tidak boleh mendaftar pada dua jabatan," ujar Samin.
“Jika belum mencukupi, maka akan diperpanjang hingga dua kali, apabila kalau masih tidak mencukupi, baru kita jalan dengan peseeta yang ada tapi tetap tidak bisa hanya satu peserta," tambahnya.
Samin memastikan, seluruh tahapan seleksi JPT Pratama di lingkup Pemerintah Kota Ternate mengacu pada Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) serta peraturan perudang undangan yang berlaku. "Kita taat asas, seluruh tahapan seleksi dilakukan sesuai ketentuan yang mengatur tentang seleksi terbuka yang transparan untuk mengukur kompetensi, manajerial dan sosio kultural," tegas Samin.
“Jadi tidak ada namanya pakai orang dalam, seluruh tahapan seleksi dilakukan secara transparan, ini juga untuk menghindari jual beli jabatan,” pungkasnya.
(fight)