TIDORE, OT - Agar dapat bersaing dengan peserta dari Kabupaten-Kota lain dalam mengikuti seleksi penerimaan anggota Polri tahun 2023. Polresta Tidore bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kota Tidore Kepulauan mengadakan program pembinaan dan pelatihan bagi putra-putri daerah.
Kapolresta Tidore, Kombes (Pol) Yury Nurhidayat mengatakan, program bimbingan pelatihan itu merupakan bentuk komitmen Polresta Tidore bersama pemerintah daerah setempat untuk mendapatkan animo masyarakat khususnya para pelajar untuk mengikuti seleksi penerimaan polri tahun 2023.
"Jadi, program bimbingan ini diantaranya pelatihan fisik berupa pembinaan jasmani seperti (lari, push up, pull up, dan sit-up) untuk pelatihan jasmani tahap penerimaa itu dilakukan setiap Minggu," ujar Kapolresta.
Dia menambahkan, selain pelatihan fisik adapun pelatihan psikotest dengan mendatangkan ahli untuk memberikan bimbingan psikologi bagi para pelajar.
Kemudian kata Yury, ada pula bimbingan akademik, dan serta pemeriksaan kesehatan yang mana program ini juga didukung oleh Bid Dokes. Dimana kegiatan itupun sudah dilaksanakan.
"Terkait pemeriksaan kesehatan, didukung dengan tenaga kedokteran diantaranya dokter gigi, dokter umum dan dokter spesialis," timpalnya.
Menurut Yury, untuk jumlah peserta yang mengikuti program pelatihan sudah berjumlah hampir 400 orang baik putra maupun putri dari kota Tidore Kepulauan.
"Jadi kita ada buat grup Casis penerimaan Polri tahun 2023 dari kota Tidore. Untuk saat ini ada kisaran 353 orang," bebernya.
Dia menambahkan, dengan adanya bimbingan seperti ini kami Polresta Tidore bersama Pemerintah Tidore berharap bisa memberikan kemudahan kepada adik-adik untuk mengikuti seleksi nantinya.
Orang nomor satu di jajaran Polresta Tidore itu berharap, dengan kegiatan ini, para peserta bisa dimudahkan untuk mengikuti tes, mengerti perkembangan bagaimana tes dan sebagainya.
"Jadi pada pelaksanaan tes nanti mereka sudah tahu. Dikesempatan ini pula saya juga menghimbau kepada peserta tes agar tidak mudah percaya janji-janji untuk mempermudah kelulusan apalagi dengan imbalan berupa uang. Itu bohong," pungkas Yury.
(ier)