TERNATE, OT - Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ternate , M. Tauhid Soleman dan Nasri Abubakar berkomitmen memperkuat ekonomi kreatif dan transformasi digital.
Pasangan calon nomor urut 2 menyatakan, program ini akan mendorong hilirisasi industri besar dan kecil berbasis lokal.
Ekonomi Kreatif
Kinerja ekonomi kreatif di Kota Ternate menunjukkan perkembangan yang positif, melalui kolaborasi dengan beberapa sektor mengalami peningkatan, terutama dalam hal pariwisata, UMKM, dan seni budaya.
"Sektor UMKM dan Pameran Produk Lokal, kegiatan seperti Gebyar Ekonomi Kreatif 2023 di Danau Tolire Ici (Danau Tolire Kecil) menjadi salah satu langkah signifikan dalam mempromosikan UMKM lokal," ujar Tauhid.
Dia menambahkan, pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga aktif mendorong sektor ekonomi kreatif dengan mengintegrasikan nilai-nilai ke lokalan dalam city branding Ternate Kota Rempah.
"Dukungan Bank Indonesia dalam pembinaan UMKM lokal agar dapat berkembang dan go internasional," paparnya.
Kata dia, pemerintah Kota Ternate juga selalu aktif dan telah melakukan kegiatan dalam upaya peningkatan dan pemberdayaan ekonomi kreatif diantaranya.
1. Pada Program 100 Hari Kerja tahun 2021, melakukan langkah awal untuk menghidupkan geliat ekonomi kreatif di Kota Ternate adalah dengan mengembalikan Benteng Oranje sebagai pusat kegiatan komunitas. Pusat kegiatan ini dipandang penting karena komunitas kreatif adalah aktor-aktor yang selama ini menghidupkan simpul ekraf lewat kegiatan-kegiatan yang menjadi sub sektor terbangunnya ekonomi kreatif lewat penyediaan event-event.
2. Menerbitkan Keputusan Walikota Nomor 83/II.21/KT/2021 tentang Pemanfaatan Benteng Oranje Untuk Komunitas Sebagai Pusat Kreatifitas. Dalam menunjang program pengembangan iklim usaha serta peningkatan daya saing industri kreatif, UMKM berbasis ekonomi kerakyatan.
3. Pelaksanaan Ternate Youth Planner sebagai wadah Musrenbang Komunitas sedari tahun 2023-2024, yang menjadi kanal untuk komunitas kreatif menghadirkan aspirasi, sekaligus Solusi bagi permasalahan perkotaan dengan cara kreatif.
"Pada pelaksanaan Ternate Youth Planner di undang anak muda perwakilan 40 komunitas dan 8 kecamatan di Kota Ternate untuk turut berpartisipasi membahas isu-isu strategis yang termuat di dalam RPJMD dan sinkronisasi dengan kegiatan komunitas,'' ungkapnya.
Menurut Tauhid, pelaksanaan Ternate Youth Planner atau Musrenbang Komunitas, telah dijadikan percontohan atau praktik baik konsep keterlibatan anak muda dalam merencanakan pembangunan oleh Pengurus APEKSI Komwil VI.
4. Pembangunan arena kreatif pada tahun 2024 di Benteng Oranje sebagai tempat ekspresi bagi para pelaku ekonomi kreatif sub sektor seni pertunjukan.
5. Penyusunan riset dan kajian terkait pendirian Ternate Creative Hub pada tahun 2024, yang akan menjadi lokasi kreatif untuk menghidupkan talenta kreatif, menghidupkan produk-produk kreatif, menciptakan pasar kreatif, sekaligus wahana riset development bagi pengembangan ekosistem ekraf.
6. Melaksanakan Program Tononako yang sudah berjalan di tahun 2021 dan 2024. Tononako sendiri adalah program kurasi produk-produk kreatif milik talenta kreatif di Ternate untuk kemudian dibiayai oleh Pemerintah Kota Ternate. Pada tahun 2024 terkurasi 12 produk kreatif, dan tahun 2021 terkurasi 10 program komunitas kreatif.
7. Pelibatan pelaku grafis dan komik untuk mengerjakan buku Komik Narasi Pahlawan Nasional Sultan Babullah pada tahun 2021.
8. Pembuatan Area Lokasi UMKM dan Ekraf Sub Sektor Kuliner pada tahun 2024 di area publik, sebagai lokasi pariwisata baru di belakang Mall Jatiland.
Transformasi Digital
Transformasi digitalisasi pemerintahan di Kota Ternate, merupakan bagian dari upaya untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih efisien, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat, dalam upaya peningkatan kualitas layanan publik. Beberapa elemen kunci dalam transformasi digital pemerintahan mencakup:
Implementasi Smart City: Tahun 2022 Kota Ternate terpilih di antara 100 Kota di Indonesia, dan telah menyusun serta menjalankan Master plan Smart City, untuk mengintegrasikan teknologi digital dalam pengelolaan kota. Ini mencakup digitalisasi layanan publik, sistem informasi manajemen, dan optimalisasi penggunaan data untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.
Inovasi ASN (Aparatur Sipil Negara): Peraturan Walikota Ternate Nomor 34 Tahun 2021 tentang Road Map Sistem Inovasi Daerah Kota Ternate Tahun 2021-2026, menjadi menjadi salah satu bagian penting dalam transformasi digital, di mana ASN dapat berkontribusi dengan inovasi yang mendukung pembangunan daerah. Kota Ternate dalam Innovative Government Award (IGA) Tahun 2022 dan 2023 telah menetapkan Kota Ternate masuk dalam kategori Inovatif.
Kota Ternate capaian Indeks SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik) berada pada angka 1,2 persen dan opini kepatuhan dalam layanan publik paling tertinggi 92,53 atau kategori A tertinggi, hasil ini menunjukan bahwa peningkatan pelayanan publik Kota Ternate sangat baik.
Sambung dia, Kota Ternate sudah melakukan penerapan pelayanan digitalisasi melalui beberapa perangkat daerah seperti DPMTSP untuk pengurusan perizinan, Disdukcapil melalui pelayanan penerbitan dokumen kependudukan, Dinas Tenaga Kerja melalui penerbitan Kartu Pencari Kerja online, BKPSDM. Pengurusan administrasi kepegawaian berbasis online, Bappelitbangda melalui penyusunan perencanaan program dan kegiatan berbasis online.
Pengembangan Infrastruktur Digital: Pemerintah juga telah melaksanakan berbagai program pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi ASN, khususnya terkait teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
"Dengan demikian, kinerja transformasi digital di Kota Ternate menunjukkan komitmen pemerintah untuk memperbaiki layanan publik dan mengoptimalkan sumber daya teknologi dalam pembangunan daerah," pungkasnya.
(ier)