Home / Berita / Politik

Paslon DGQU Sampaikan Klarifikasi Isu SARA di Morodadi dan Dehegila

Qubais Baba : Jangan Seenaknya Dia Bicara
01 Oktober 2024
foto qubais baba cawabup no I

DARUBA, OT - Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Deny Garuda-Qubais Baba DGQU menipis isu yang sengaja dimainkan oleh kandidat lawan politik saat kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Morotai 27 November mendatang. 

Saat berkampanye di Desa Morodadi Kecamatan Morotai Selatan (Morsel), Senin (30/9/2024) Paslon DGQU mengkalrifikaai isu SARA yang dimainkan oleh lawan politik.

Di hadapan warga, Cawabup Qubais menyampaikan beberapa pernyataan yang bersifat klarifikasi dan merasionalkan warga terkait pembohongan publik yang dilakukan lawan politik dalam pemaparan visi/misi.

Qubais menyatakan, isu agama sengaja dimainkan oleh lawan politik lantaran Cabup nomor urut 1 Deny Garuda merupakan kandidat non muslim sehingga dikait-kaitkan dengan agama. 

"Ada yang menyebar isu orang muslim jangan pilih nomor 1 karena calon Bupatinya pak Deny Garuda adalah Kristen, maka saya perlu luruskan bahwa Pemerintah tidak mengatur agama, Bupati dan Wakil Bupati tugasnya mengurus rakyat bukan agama, dan Negara kita berlandaskan Pancasila dan UUD, kita bukan Negara di Timur Tangah yang pemimpinnya harus muslim karena Negara berkiblat di agama ini NKRI," tegas Qubais, 

Geram dengan isu yang sengaja dihembuskan lawan-lawan politik, Qubai lantas menyentil kebobrokan Paslon tersebut.

Meski tidak secara rinci menyebut kandidat nomor berapa, namun menurut Qubais kandidat tersebut memiliki cacat moral semasa memimpin Kabupaten Pulau Morotai.

"Baru terjadi di Negera ini seorang pemimpin yaitu Bupati, Wakil Bupati, dan Sekda menjadi narapidana bahkan anak buahnya juga di penjara, maka saya dan pak Deny berkomitmen  bila terpilih maka kami jangan terjebak dalam zona nyaman  jangan sampai ada yang masuk penjara lagi," ujar Cawabup Qubais. 

Dia juga mengkritisi soal isu pembohongan publik salah satu Paslon yang mengatakan akan merekrut tenaga honorer dengan jumlah ribuan orang.

"Saya perlu sampaikan bahwa pengangkatan honorer dengan jumlah ribuan itu pembohongan publik, saya juga birokrasi murni, saya juga pernah mengangkat tenaga honorer di kantor saya, tapi itu dulu ketika regulasinya masih membolehkan, tapi sekarang sudah tidak bisa juknisnya sudah berubah, maka honorer sekarang diganti dengan PPPK dan itu juga harus melalui seleksi tes dan kuotanya juga terbatas. Memang ada honorer yang dibutuhkan tetapi sebatas tenaga teknis seperti cleaning service, maka jangan seenaknya dia bicara mau akomodir honorer, ini pembodohan namanya," cecar Qubais. 

Sementara itu, Cabup Deny Garuda dalam orasi politik menyampaikan, Paslon DGQU tidak dikendalikan oleh siapa-siapa seperti isu yang dikembangkan. "Ada yang katakan kami DGQU diatur oleh mantan Bupati Beny Laos, maka saya katakan tidak, dan saya perlu sampaikan DGQU tetap berkonsultasi dengan pak Beny. kenapa, karena program kami program melanjutkan visi/misi maka kami harus berkonsultasi dengan beliau karena dari beliau kita bisa tau yang mana yang harus kita benahi dan ditingkatkan," tegas Deny. 

Mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dua periode itu mengklaim mengetahui secara terperinci kekuatan postur  Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Morotai sehingga dalam perhitungan untuk merealisasi anggaran dari program lanjutan sesuai dengan kekuatan APBD Morotai.

"Menghitung APBD Morotai harus gunakan rumus matematika, maka progran di DGQU dapat direalisasi, tetapi visi/misi Paslon yang serba dua juta, kita hitung pakai rumus matematika tidak ketemu mungkin mereka pakai rumus kali-kali Binongko," koarnya. 

Setelah mendengar tanggapan dan klarifikasi deri Paslon DGQU dan mendengar program, masyarakat Desa Morodadi bersepakat memenangkan DGQU di Desa setempat dan tidak mau lagi dibodohi oleh kandidat lain. 

Usai menggelar kampanya di Desa Morodadi, Paslon DGQU bergeser satu kilometer ke arah barat tepatnya di Desa Dehegila untuk menggelar kampanyenya serupa.

Dalam kampanye di Desa Dehegila, Paslon nomor urut 1 menyampaikan materi kampanye yang tidak jauh berbeda dengan Desa sebelumnya. Hal ini karena isu yang dimainkan oleh pihak lawan politik DGQU menyebar di seluruh wilayah Morsel.

 (hiz)


Reporter: Hizbullah Ode
Editor: Redaksi

BERITA TERKAIT