Home / Berita / Pendidikan

Satu Tahun Tak Terima Ijazah, Orang Tua Wali Keluhkan SMK Kesehatan Halsel

Kepsek : Itu Masalah Internal Keluarga Yang Diseret ke Sekolah
06 April 2021
Sekolah SMK Kesehatan Halsel

HALSEL, OT - Meski telah lulus sejak tahun 2020, sejumlah siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Halmahera Selatan (Halsel) hingga saat ini belum menerima ijazah atau surat tanda kelulusan.

Akibatnya siswa SMK Kesehatan Halsel angkatan 2020, tidak bisa melanjutkan kuliah karena tidak memiliki ijazah atau surat tanda kelulusab.

"Anak kami sudah satu tahun ini harus istirahat tidak bisa kuliah, karena Kepsek beralasan belum ada ijazah,"ujar salah satu orang tua siswa yang menemui wartawan, Selasa,(6/4/2021).

Padahal lanjut dia, orang tua atau wali murid telah menyelesaikan semua adminstrasi yang dibutuhkan untuk mendapatkan ijazah, namun hingga saat ini Kepala Sekolah beralasan belum selesai menulis ijazah.

"Ijazah siswa ada berapa banyak sehingga membutuhkan waktu satu tahun untuk ditulis,"ucapnya heran.

"Kami sudah menunggu satu tahun, jika tahun ini tidak atau belum juga ada, maka anak kami menjadi korban," cecarnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Kesehatan Halsel, Nasarudin Samil Kamarullah, saat dikonfirmasi membantah tudingan orang tua siswa.

Dia mengklaim, tuduhan yang disampaikan orang tua/wali murid tidak benar, karena hingga saat ini pihak sekolah sudah memproses ijazah anak didiknya dan sebagian bahkan sudah mengambilnya.

"Ijazah itu kami tidak tahan, namun karena covid maka sekolah libur sangat lama sehingga, kami belum sempat, namun saat ini sudah kami proses," ujarnya.

Dia juga mengaku jika ijazah tersebut ditulis sendiri, karena, jika terdapat kesalahan dalam penulisan, maka pergantian blangko ijazah sangat mahal.

"Sejauh ini kami sudah melakukannya dan akan kami berikan ke semua siswa kami," janjinya.

Dia menduga ada faktor lain sehingga ada orang tua siswa yang kemudian mengeluhkan soal ijazah.

Menurutnya, keluhan yang disampaikan oleh orang tua siswa yang bersangkutan adalah masalah internal keluarga yang diseret masuk dalam sekolah sehingga berdampak pada ijazah siswanya.

"Itu anak ponakan saya, ada masalah internal keluarga maka harus diselesaikan dulu, namun ibunya mencoba memasukkanya di sekolah dan menyeret masalahnya ke saya," aku Kepsek.

Olehnya itu, dia tidak mau masalah tersebut masuk menggangu aktivitas sekolahnya.

 (iel)


Reporter: Sahril Samad
Editor: Fadli

BERITA TERKAIT