TERNATE. OT - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) di Ternate, menilai pihak kampus menutup-nutupi informasi penempatan mahasiswa di Rusunawa milik kampus.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Hukum UMMU Ternate.Sandi Usman, mengaku,.sebagian besar mahasiswa UMMU, tidak mengetahui perkembangan Rusunawa di kampus tersebut.

"Pihak Kampus terkesan menutupi informasi Rusunawa yang berhubungan dengan kepentingan penempatan mahasiswa di sana, tentu ini patut dipertanyakan oleh mahasiswa  soal kejelasan Rusunawa," ungkap Sandi kepada indotimur.com Selasa (6/10/2020.

Seharusnya, kata dia, mahasiswa yang diprioritaskan untuk menempati Rusunawa kampus, adalah mahasiswa dengan kategori kurang mampu, tetapi faktanya kampus hanya memilih orang-orang terdekat untuk ditempatkan di.Rusumawa, "sehingga wajar kalau hal ini patut dipertanyakan oleh kalangan mahasiswa," tegasnya

Menanggapi hal tersebut, Pembina Rusunawa UMMU Ternate. Rahmania Wambes, saat dihubungi indotimur.com melalui telepon selularnya, mengatakan, Rusunawa UMMU, diperuntuhkan bagi mahasiswa kategori bidikmisi.

Meski demikian, tidak menutup kemungkinan, majasiswa yang bukan penerima bidikmisi juga bisa menempati Rusunawa tersebut, karena ada pembinaan kepada mahasiswa.

"Kapasitas jumlah mahasiswa saat ini yang kami tempatkan di Rusunawa sebanyak 50 orang lebih, selain itu, sistem penempatan mahasiswa  di Rusunawa kurang lebih satu tahun, sesudah itu mereka keluar karena kami pakai sistem roling per angkatan," ungkapnya

Dia menyebutkan, penempatan mahasiswa di Rusunawa menggunakan hitungan per kamar dengan 4mahasiswa, dengan biaya sebesar Rp, 400 ribu per kamar.

"Jadi hitungannya per orang Rp, 100 ribu. Biaya ini, kami gunakan untuk kebutuhan sarana di Rusunawa, misalnya pembayaran listtik, lampu, dan perlengkapan yang lain," pungkasnya. (ded)