TERNATE, OT - Kepala Sekolah (Kepsek) SD Islamiyah 2 Ternate, di Kelurahan Mangga Dua, Kecamatan Ternate Selatan, mengeluhkan penumpukan sampah di depan sekolah tersebut.

Kepala SD Islamiyah 2 Ternate, Nurlia Syukur, kepada indotimur.com Selasa (22/9/2019) mengeluhkan soal penumpukan sampah di depan gedung SD Islamiyah 2 Ternate, sehingga mengakibatkan aktivitas di sekolah itu tergangu.

Kata Kepsek, setiap pagi hari Rabu dan Jumat siswa/siswi SD Islamiyah 2 Kota Ternate melaksanakan sholat duha di lapangan sekolah, sementara dengan adanya penumpukan sampah di depan sekolah sangat mengangu aktivitas soswa saat melaksanakan sholat duha.

Menurutnya, tempat penampung sampah di muka sekolah, pihaknya merasa sangat tergangu "bukan hanya itu, mobil pengangkut sampah juga kadang terlambat angkut sampah bahkan lebih dari satu hari, akhirnya kami merasa tergangu saat proses belajar mengajar berlangsung di sekolah," keluhnya.

Dia juga menilai pembuatan bak penampung sampah di depan sekolah, tidak strategis, jadi kalau boleh penampung bak sampah ini dipindahkan karena tidak layak dan strategis ditempatkan di depan sekolah.

Kepsek lalu mencontohkan, pada beberapa pekan lalu, pihak sekolah melakukan upacara di lingkungan sekolah, karena banyak siswa yang kemungkinan besar belum sarapan dan mengikuti upacara, "sebagian anak-anak yang mencium aroma bau busuk sampah, mengakibatkan, sebagian siswa muntah bahkan ada yang pingsan," ungkapnya.

"Dengan adanya kejadian ini, saya langsung berkordinasi dengan pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate, kalau bisa penampung bak sampah dipindahkan karena tidak strategis dan sangat mengangu kenyamanan dan ketentraman. Akan tetapi sampai saat ini keluhan tersebut belum tindaklanjuti oleh pihak Dinas Lingkungan Hidup Kota Ternate," kesalnya.

Kepsek bahkan telah berkoordimasi dengam aparatur Kelurahan Mangga Dua Utara terutama RT/RW, untuk memindahkan lokasi bak penampungan sampah.

"Saya berkonsultasi dengan pihak RT/RW Kelurahan Mangga Dua, kalau bisa pembuatan bak penampuang sampah ini dipindahkan saja, karena tidak strategis dan menganggu aktivitas sekolah, namun pihak RT/RW mempertahankan pada akhirnya mereka buat," pungkasnya.(ded)